Karya Roh Kudus Bagi Dunia
Ringkasan Khotbah 24 Mei 2015
Daftar Bacaan:
Kisah Para Rasul 2:1-21; Mazmur 104; Roma 8:22-27; Yohanes 15:26-26, 16:4b-15
1. Apa yang dirayakan pada hari Pentakosta?
Dalam tradisi orang Israel/Yahudi hari ke lima puluh setelah Paskah, Pentakosta adalah Hari Raya di mana umat bersyukur untuk dua hal yang Allah lakukan dalam rangka memelihara kehidupan umat :
a. Hari Raya Panen Gandum: pemeliharaan secara jasmani
b. Turunnya Taurat melalui Musa di G.Sinai: pemeliharaan spiritual
Namun terbukti dalam sejarah umat bahwa mereka kerap kali gagal memelihara kesetiaan kepada Allah. Oleh karena itu Kis 2 mengisahkan bagaimana Tuhan kembali berkarya, memenuhi janjinya untuk mengirimkan Penolong bagi umat, yaitu di dalam kehadiran dan karya Roh Kudus yang dicurahkan pada hari Pentakosta.
2. Apa sebenarnya Roh Kudus itu?
Jawab atas pertanyaan ini sangat penting. Jika kita salah memaknai, keliru mengartikan keberadaan Roh Kudus dan karyaNya maka kita juga akan gagal mengalami kuasaNya yang akan menolong kita itu.
Syair Mazmur 104 mengingatkan kita akan peristiwa penciptaan. Dalam Kej 1:1 digambarkan mengawali karya penciptaannya “Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air”. Tentu teks ini tidak berarti bahwa Roh Allah terpisah dari Allah. Ia mau mengatakan inilah wujud kehadiran Allah dalam kuasaNya yang dinamis, yang mencipta, yang membarui, yang memberi kehidupan. Nah itulah keberadaan Roh Kudus dan karyaNya. Roh Kudus tidak bisa kita lihat namun bisa kita alami kehadiran dan karyanya yang membarui kehidupan kita, yang menjadikan kita sebagai ciptaan baru.
3. Apa yang menjadi karya Roh Kudus?
Kej 11 mencatat peristiwa bagaimana manusia berusaha untuk mengungguli Allah dengan membangun menara Babel. Oleh karena itu Allah mengacaukan bahasa-bahasa manusia. Bahasa lalu memecah belah umat manusia. Pada hari Pentakosta seperti dipersaksikan dalam Kis 2 bagaimana Roh Kudus menjadi kuasa Pemersatu. Simbolisasi karya Roh Kudus yang mempersatukan ini nyata ketika orang banyak yang datang dari berbagai latarbelakang, termasuk bahasa yang bermacam-macam, mendengar para rasul berbicara dalam bahasa mereka masing-masing. Sekalipun mereka beragam Roh Kudus mempersatukan mereka di dalam kebenaran Firman yang mereka dengar.
Inilah karya Roh Kudus bagi dunia. Dunia kita adalah dunia yang cenderung makin terpecah belah oleh egoisme dan egosentrisme baik personal maupun komunal. Kita melihat bagaimana kelompok-kelompok ekstrim di berbagai belahan penjuru dunia memaksa kelompok lain yang berbeda untuk memiliki keyakinan yang sama dengan mereka. Bahkan tidak segan menindas, membunuh, menghancurkan pihak lain seperti yang dilakukan kelompok Negara Islam Irak Suriah (NIIS / ISIS). Dalam skala yang berbeda hal itu juga terjadi di tengah masyarakat dan bangsa kita. Sekalipun satelit dan internet dikatakan telah mempersatukan dunia namun dalam kenyataannya jurang pemisah antara negara kaya dan negara miskin tidak semakin menyempit.
Gereja harusnya menjadi contoh tentang hidup di dalam persatuan yang sejati. Bayangkan betapa indahnya jika para anggota hidup damai di tengah aneka perbedaan yang ada. Saling memperhatikan, saling mempedulikan, saling menghormati, saling melayani, saling menopang, dan yang sejenisnya, karena masing-masing dan semuanya mau hidup di dalam KASIH seperti yang dikehendaki Tuhan Yesus Kristus.
Namun mari kita sadari, kita tidak mungkin mampu hidup dalam kasih seperti itu tanpa kehadiran dan karya Roh Kudus dalam hidup kita. Mengapa?
4. Menyambut kehadiran dan karya Roh Kudus.
Di atas telah dikatakan bahwa dalam keberdosaannya manusia cenderung egois, hanya mementingkan diri sendiri, dan egosentris, semua berpusat pada diri sendiri serta kepentingannya. Egoisme dan egosentrisme inilah yang telah mengakibatkan banyak perpecahan dan keterpisahan dalam relasi antar manusia. Mulai dari dalam keluarga, masyarakat, bahkan di dalam gereja pun hal itu bisa terjadi. Di sinilah pentingnya karya Roh Kudus.
a. Menginsyafkan . . . (Yoh 16:8)
Roh Kudus secara konsisten terus menginsyafkan kita akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Ia melakukan itu antara lain melalui suara hati, lewat nurani kita. Karyanya ini harus segera disambut. Jika tidak maka telinga hati kita semakin lama akan semakin tuli dan kita adan gagal mendengar suaraNya. (Ingat suara yang berperang dalam hati kita ketika karena keegoisan kita kita tergoda untuk “nyontek”, untuk korupsi, untuk menyeleweng dari kesetiaan pada pasangan dan yang seterusnya)
b. Memimpin . . . (Yoh 16:13)
Hampir selalu dalam kita memohon pimpinan Tuhan melalui Roh KudusNya dalam hidup kita. Tapi apa yang terjadi? Ketika Sang Pemimpin mengatakan “lurus”, lalu kita menimbang-nimbang. Manakala perhitungan kita mengatakan kalau “lurus” kamu akan rugi, tersakiti dan yang sejenisnya, maka kita lalu memilih untuk belok mengikuti ego kita. Ketika Sang Pemimpin bilang “ampuni”, ego kita berteriak “balas”.
Kalau kita minta dipimpin konsekuensinya ya kita harus siap menundukkan kehendak kita pada yang memimpin itu.
c. Menghibur . . . (Yoh 16:7)
Hidup benar di tengah dunia yang tidak benar memang tidak mudah. Menurut ukuran dunia malahan kita akan susah, menderita, beban kita berat. Tapi bukankan sebuah penghiburan jadi makin berarti ketika kesusahan kita semakin besar, penderitaan kita semakin banyak, dan beban kita semakin berat? Di sanalah Roh Kudus menghibur kita.
d. Menolong . . . (Rom 8:26-27)
Roh Kudus tidak sekedar menghibur kita. Penghiburannya bukanlah basa-basi, lips service. Roh Kudus memberi kita kekuatan, pertolongan yang kita memang butuhkan. Surat Roma mengatakan: “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.” Karena Roh Kudus adalah Penolong (bdk Yoh 14:16) maka kita memperoleh kekuatan dan pengharapan dalam menjalani hidup sebagai saksi-saksi Injil Kristus di dunia ini.
Selamat hari Pentakosta. Selamat menyambut kehadiran dan karya Roh Kudus dengan benar. Amin.
( Pdt. Ronny Nathanel, M.Th. )
Sumber: http://gkigi.com/?p=243
No comments:
Post a Comment