Sunday, April 26, 2015

Kota Ini Punya 365 Gereja, 1 untuk Tiap Hari dalam Setahun

Kota Ini Punya 365 Gereja, 1 untuk Tiap Hari dalam Setahun

Sri Anindiati Nursastri - detikTravel - Selasa, 14/04/2015 07:20 WIB
Salvador - Di pesisir timur laut Brasil, terdapat sebuah kota tua yang dulu jadi ibukota perdagangan Amerika Selatan. Namanya Kota Salvador, yang punya 365 gereja. Satu gereja untuk 1 hari tiap tahunnya!


Salvador adalah nama ibukota Provinsi Bahia, Brasil. Pada 1985, kawasan Old Town (Kota Tua) Salvador dicanangkan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Ini karena Salvador menjadi pusat perdagangan di masa lampau, serta disebut-sebut sebagai kota asal budaya Brasil.



Dari pantai berpasir putih sampai deretan bangunan bersejarah, Salvador menyuguhkan banyak suguhan seru untuk wisatawan. Namun yang unik, kota ini punya gereja berjumlah 365. Jumlah yang sama dengan total hari dalam 1 tahun.



Mengutip situs Discover Brazil, Selasa (14/4/2015), gereja itu dibangun agar penduduk beribadah di tempat berbeda setiap harinya. Banyak gereja yang berusia lebih dari 300 tahun, antara lain A Igreja de Nossa Senhora do Rosario dos Pretos, O Irmandade de Nossa Senhora do Rosario dos Homens Pretos do Pelourinho, juga Nossa Senhora do Rosario.



Gereja-gereja ini dibangun antara tahun 1685-1780. Salah satu gereja yang jadi favorit wisatawan adalah A Igreja de Sao Francisco (The Church of Saint Francis), yang terletak di kawasan Old Town. Gereja yang dibangun pada 1686 ini menghadap langsung alun-alun Praca Anchieta.



Bagian dalam gereja ini tampak sangat mewah, dengan ornamen ukiran berwarna emas. Aneka bentuk patung menghiasi dinding dan langit-langit. Dindingnya terbuat dari marmer, dan lantainya dari keramik. Sangat mewah dan cantik!


Tak heran, banyak wisatawan yang penasaran dan mengunjungi Salvador untuk berkeliling gereja cantik. Agama Katholik ratusan tahun lalu dibawa oleh orang Portugis dan Candomble (orang Afrika yang dulunya adalah budak). Perpaduan budaya juga menghasilkan Capoeira, olahraga gabungan tari dan bela diri.


Patung di dalam A Igreja de Sao Francisco (Salvador Central)


Bagian dalam A Igreja de Sao Francisco (Salvador Central)


Catedral Basilica on the Terreiro de Jesus (Salvador Central)


Sumber:
http://travel.detik.com/read/2015/04/14/072020/2886349/1520/kota-ini-punya-365-gereja-1-untuk-tiap-hari-dalam-setahun





Friday, April 24, 2015

Almolonga: Setelah Bebas Dari Maximon

Almolonga: Setelah Bebas Dari Maximon

  • Jika Anda menjejakkan kaki saat ini ke Almolonga, kota di sebelah barat Guatemala, Amerika Latin, Anda akan menyaksikan hamparan ladang hijau yang subur-makmur. Sayur mayur di sini-seledri, bawang, kubis, lobak, kentang, wortel-jauh lebih subur dibandingkan sayur di daerah lain. Sebagai contoh, wortel di sini besarnya sama dengan lengan orang dewasa Amerika! Pakar pertanian dari Amerika pernah meneliti keajaiban ini dengan prinsip-prinsip ilmiah. Hasilnya? Pastor Joel berkata, "Kebijaksanaan yang Allah berikan kepada para petani Almolonga memberikan hasil yang lebih baik daripada hasil metode ilmiah." Itulah sebabnya mengapa kota ini disebut "Kebun Sayur-mayur Amerika".

    Namun, dulu, ladang-ladang di kota ini begitu tandus dengan petani yang miskin dan tertindas oleh dewa yang disebut Maximon. Dewa ini sangat dekat konotasinya dengan kemalasan, kebiasaan merokok, minuman keras dan immoralitas. Pastor Genero Riscajche, salah seorang gembala gereja terbesar di Almolonga, Mission Evangelical Monte Calvario, berkata, "Sebelumnya, Almolonga adalah kota yang identik dengan pemujaan berhala. Ada berbagai macam dewa. Banyak penduduk yang menyembah patung perak."

    Mereka mengadakan peperangan melawan berhala dari tahun 1974-1975. Hari-hari awal peperangan rohani ini amat dahsyat. Mereka yang dilepaskan kadang-kadang terlempar ke seluruh kamar dan muntah darah. Namun gereja terus melakukan syafaat dan nama Yesus memang sanggup mengalahkan kuasa kegelapan. Salah seorang yang dibebaskan adalah Jose Albino Tazej, seorang dukun sakti Maximon. Pada pukul 11 malam, Jose membangunkan keluarganya dan mengatakan bahwa dia sudah dimerdekakan dalam Yesus. Mereka membakar seluruh jimat dan benda keramat yang mereka miliki.


    Namun, setan yang merasa cengkeramannya terhadap umat Tuhan melemah mulai memakai cara kekerasan. Pastor Mariano-salah satu pendeta yang mengadakan peperangan rohani-didatangi enam orang bersenjata api. Setelah mematahkan gigi depan Mariano, mereka memasukkan pistol ke mulutnya dan menarik pelatuknya. Saat hadirat Tuhan turun, terdengar suara klik, klik, klik. Pistol tidak dapat ditembakkan dan enam orang itu lari terbirit-birit.


    Jika kuasa Tuhan dinyatakan, maka bukan hanya orang yang ditransformasikan, melainkan juga tanah dan ladang. Orang di sana makin dekat dengan Allah, tanah pun makin subur dan mereka makin makmur. Mereka mengungkapkan ucapan syukur itu lewat ucapan di bak truk mereka yang bertuliskan "El Shadai" dan "Regalito de Dios" (Kado kecil dari Allah). Toko-toko pun memiliki nama "Yerusalem Kecil" dan "Jehovah Jireh".

    Beberapa pemimpin Kristen mengatakan bahwa Almolonga adalah contoh terbaik yang pernah mereka lihat tentang bagaimana syafaat, peperangan rohani, dan penginjilan dapat mengubah masyarakat. Jika Hebrides, New York, Uganda, dan Almolonga bisa diubahkan, mengapa Indonesia tidak? 

    Xavier Quentin Pranata
    Sumber: Steps to Revival, Dr. Pat Robertson dan Transforming Power of Revival, Mell Winger (Metanoia).

    Suadara dan saya adalah jawaban bagi Lawatan Tuhan atas Indonesia.

    Steph

Yesus Melejit di Guatemala

Yesus Melejit di Guatemala


Dilaporkan saat ini di Guatemala setiap harinya lahir gereja baru maupun sebuah pelayanan Kristen. Buktinya terlihat di mana-mana - stasiun TV maupun radio Kristen, gereja raksasa di seantero negeri, seperti halnya Almolonga, Guatemala mengalami transformasi Injil.
Beberapa pemimpin agama merujuk kepada survey yang memperlihatkan bahwa 30-35 persen dari seluruh populasi penduduk Guatemala telah menjadi orang Kristen. Namun pemimpin Kristen lainnya, termasuk evangelis Luis Palau mengatakan bahwa angka sebenarnya lebih tinggi dari itu.
Festival bagi Kristus
Palau sendiri telah terlibat dalam pertumbuhan gereja-gereja di Guatemala, dengan memegang pertemuan-pertemuan penginjilan selama lebih dari 40 tahun. Palau berniat untuk kembali ke Guatemala bulan ini, tidak hanya untuk mengabarkan Injil, namun ia juga mendorong gereja untuk memenuhi beragam kebutuhan sosial dari bangsa mereka sendiri. Kepada Presiden Alvaro Colom, Palau meyakinkan bahwa pelayanan gereja akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mendatangkan kebaikan bagi Guatemala.
Bahkan di bulan Maret ini saja, lebih dari 3.000 jemaat diutus untuk melakukan pelayanan medis dan juga pelayanan sosial lainnya, bekerja sama dengan organisasi-organisasi Kristen yang ada di negara tersebut. Operation Blessingdari CBN membantu mengatur pelayanan medis gratis.
"Para sukarelawan kami yang memakai baju oranye telah melayani banyak orang dan membantu mereka untuk memecahkan masalahnya," ujar Luis Lores dari Operation Blessing Guatemala.
Titik Balik Bagi Guatemala
25.000 sukarelawan Kristen memberikan dukungan mereka kepada kampanye sosial gereja, dan ribuan lainnya bergabung dalam festival rohani yang diadakan selama dua malam dan dipimpin langsung oleh Palau, menikmati musik-musik penyembahan dari para penyanyi rohani terkenal dan juga mendengarkan pesan Injil.
Palau percaya bahwa Guatemala telah mencapai titik balik secara rohani, tidak hanya karena pertambahan yang signifikan dari orang percaya, melainkan juga karena pengaruh besar yang ditimbulkannya bahkan pada departemen pemerintahan Guatemala.
"Tiga menteri pemerintahan telah membuka diri pada iman Kristus," ujar Palau. "Menteri Pemuda, Menteri Keamanan dan Kepala Polisi Guatemala secara terbuka telah menyatakan iman mereka," tambahnya.
Festival rohani di Guatemala sendiri telah menarik lebih dari 400.000 orang. Ribuan di antaranya meresponi tantangan untuk menjadi pengikut Yesus, menambah keyakinan bahwa Guatemala akan menjadi negara pertama di Amerika Latin dengan jumlah orang percaya mayoritas baru lahir baru.

Sumber : cbn.com / LEP



Almalonga: KEBANGUNAN ROHANI DUNIA

KEBANGUNAN ROHANI DUNIA

Kapan terjadi di tempat Anda?
Setelah pencuraan Roh Kudus bahkan sampai sekarang ini, Roh Kudus telah melanda dunia dan dicurahkan atas orang-orang yang sungguh-sungguh percaya dan mencari Tuhan. Beberapa kebangunan rohani yang terkenal di bawah ini dituliskan agar kita belajar bahwa Tuhan masih bekerja sampai sekarang untuk memulihkan umatNya dan berkarya dengan tanda-tanda yang heran dan mujizat yang menakjubkan. Di banyak tempat di belaan dunia ini, bahkan di Indonesia, Tuhan pernah melawat umatNya dengan cara-cara yang heran. Ada yang membawa dampak yang luas sampai mendunia, namun ada yang tidak terdengar, namun Allah melalui Roh KudusNya lah yang melakukan kebangunan rohani di berbagai tempat. Kebangunan rohani ini pernah dialami penulis di satu jemaat kecil di satu kota kecil dimana anak-anak muda diubah menjadi radikal di dalam Tuhan.
Revival di Azusa Street
Pengalaman Roh Kudus yang terjadi di Azusa Street di tahun 1906 sebenarnya bukan hal yang baru. Kisah Para Rasul 2 mencatat peristiwa pencurahan Roh Kudus dan Baptisan Roh Kudus. Kegerakan Pentakosta yang terkenal dengan Azusa Street Revival di mulai di rumah Richard dan Ruth Asbery, 214 Bonnie Brae Street, pada tanggal 9 April 1906 ketika Edward Lee dipenuhi Roh Kudus setelah didoakan oleh William Seymour, dan  kemudian diikuti enam orang lain yang juga mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru termasuk Jenny Moore, yang di kemudian hari menjadi isteri William Seymour.
William Joseph Seymour adalah seorang kulit hitam yang menjadi pemimpin gerakan Azusa Street yang lahir di Centerville, Louisiana, 2 Mei 1870. Keluarganya adalah penganut Baptis dan bekas budak, Simon dan Phyllis Seymour. Pada umur 25 tahun, ia pindah ke Indianapolis, bekerja sebagai penjaga rel kereta api dan kemudian sebagai pelayan restoran. Pada masa inilah ia terserang cacar, yang mengakibatkan mata kirinya buta. Tahun 1900 ia pindah ke Cincinnati dan bergabung dengan Church of God. Di sini ia mendalami Teologi Kekudusan yang radikal.
Teologi ini mengajarkan pengudusan sebagai pengalaman pasca pertobatan menuju kekudusan sempurna, kesembuhan ilahi, premilenialisme, dan janji akan pencurahan Roh Kudus di seluruh dunia sebelum terjadinya pengangkatan. Tahun 1903 ia pindah ke Houston, Texas untuk mencari keluarganya dan di sana ia bergabung dengan gereja kecil beraliran kekudusan yang digembalakan oleh seorang wanita kulit hitam, Lucy Farrow. Tidak lama kemudian Farrow memperkenalkannya dengan Charles Fox Parham, seorang pengajar Kekudusan. Murid-murid yang dilayaninya mengalami karunia bahasa lidah (glossolalia) dua tahun sebelumnya. Bagi Parham, itu adalah “bukti Alkitabiah” dari baptisan Roh Kudus. Ketika ia mendirikan Sekolah Alkitab “Apostolic Faith” di Houston, Farrow mendorong Seymour mengikutinya. Sementara itu William Seymour yang justru belum mengalami baptisan Roh Kudus, terus berdoa, dan baru menerima baptisan Roh Kudus beberapa hari kemudian pada tanggal 12 April setelah berdoa sepanjang malam. Mereka berdoa berseru tiga hari tiga malam dan mendapatkan pengalaman Baptisan Roh Kudus yang ditandai dengan bahasa roh.
Berita pencurahan Roh Kudus cepat tersebar sehingga orang-orang berdatangan dari mana-mana sehingga sudah tidak ada tempat lagi untuk mendekati rumah tersebut oleh karena begitu banyaknya orang yang datang, sampai fondasi rumah tersebut ambruk tetapi tidak ada seorangpun yang cedera. Mereka terus berdoa dan banyak orang-orang yang menerima baptisan Roh Kudus walau sesungguhnya mereka datang hanya untuk melihat apa yang sedang terjadi, juga banyak yang disembuhkan dari berbagai penyakit, dan banyak lagi dari orang-orang yang datang, bertobat menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat. Dengan begitu cepat rumah di jalan Bonnie Brae nomor 214 tersebut tidak dapat lagi menampung orang-orang yang datang ke tempat itu. Kemudian mereka berpindah di sebuah gedung tua di 312 Azusa Street. Selama tiga tahun mereka mengadakan ibadah tiga kali sehari dari pagi hari sampai malam hari setiap hari. Dan sampai sekarang ini kegerakan Roh Kudus terus terjadi dan tidak lagi hanya menjadi bagian Azusa Street tetapi sampai ke seluruh dunia.
Revival di Pensacola
Kebangunan Rohani Tertawa dari gerakan Kharismatik yang juga disebut Toronto Blessing sedang bergerak melewati dunia Pentakosta-Kharismatik. Sejak bulan Juni 1995, terjadi lagi di Gereja Sidang Jemaat Allah Brownsville Pensacola, Florida. Majalah Charisma menyebut hal ini “Pencurahan Roh Kudus Pensacola” Hal ini dimulai Juni 1995, dibawah pelayanan penginjil Steve Hill. Ribuan orang telah mengunjungi pelayanan ini yang berlangsung setiap malam mulai rabu sampai sabtu. Seorang agen perjalanan berkata bahwa perusahaannya menerima buking pesawat atau hotel untuk lebih dari 1.000 pengunjung setiap minggu.
Fenomena Pensacola sama dengan manifestasi yang terjadi di Toronto dan KKR Rodney Howard-Browne -tertawa tanpa kontrol, rebah dalam roh, bergoncang, dll. Gembala Gereja Sidang Jemaat Allah Brownsville, John Kilpatrick, menggambarkan awal mula dia mengalami pencurahan “Roh Kudus” pada Juni 1995. Ia berkata ia jatuh ke lantai dan berbaring di sana selama hampir empat jam. “Ketika saya menyentuh lantai rasanya seperti ditekan beban seberat 10,000 pounds. Saya tahu sesuatu yang supernatural sedang terjadi.” (Charisma, Juni 1996). Pemimpin kebaktian di Pensacola mengklaim bahwa sebuah titik balik terjadi dalam bulan Agustus 1995, dua bulan setelah dimulainya manifestasi. Seorang mahasiswi berusia 19 tahun berdiri dan mulai bernubuat:”Allah sedang bergerak dengan cepat dan tidak banyak waktu lagi. Dia merasa sakit dan berduka karena rohmu.” Setelah mengucapkan kata-kata ini gadis ini bergoncang dengan keras sehingga seorang pemerhati awam berpikir gadis ini menderita kelumpuhan karena otak yang mengalami luka.” Saat ia selesai bernubuat, ia jatuh ke lantai. Kesaksian ini direkam dalam videotape dan beribu-ribu kopi telah diedarkan. Ketika orang-orang menyaksikan clip ini mereka sering menangis lalu bertobat.
Menurut majalah Charisma, 25.000 orang telah membuat “keputusan menerima Kristus” melalui manifestasi Pensacola. Kita diberitahu bahwa pecandu obat-obatan diubahkan, penari telanjang berhenti dari profesinya, keluarga retak dipulihkan dan anak-anak muda mulai membakar buku-buku sihir dan musik yang menghujat. Penginjil Stephen Hill berkata bahwa “pertobatan dari dosa dan penjangkauan orang yang terhilang – bukan monopoli Kharismatik – adalah hal yang terjadi dalam kebangunan rohani itu. Tentu kita tidak meragukan orang-orang yang diselamatkan itu. Kita memuji Tuhan untuk setiap jiwa yang benar-benar bertobat dan menghormati gereja yang telah menjangkaunya. Ketika Injil diberitakan dan Tuhan Yesus ditinggikan, Allah menyelamatkan orang berdosa. Tapi fakta: Allah menggunakan seseorang dan sebuah gereja untuk menyelamatkan orang berdosa tidaklah sepenting dari Allah berkenan atas segala sesuatu yang menjadi pendirian/sikap individu atau gereja terhadap firman-Nya.


Revival di Wales
Kebangunan Rohani ini dipimpin oleh seorang bernama Evan Roberts.  Ia seorang penambang batu bara yang masih muda dan dalam usia 25 tahun ia mengawali kebangunan rohani yang dahsyat di Wales Inggris pada tahun 1904. Evan Roberts telah bekerja di tambang batu bara selama 12 jam sehari mulai dari usia 12 tahun. Ketika waktu istrirahat, ia memilih untuk berdoa dan membaca firman Tuhan. Selama 13 tahun Evan Roberts melakukan hal itu, sampai suatu hari, pada tahun 1904 Tuhan mendatangkan urapan kepada Evan sehingga terjadi kegerakan Wales.

Sebenarnya dia tidak memiliki kemampuan berkhotbah. Meskipun buku yang dia kenal hanyalah Alkitab, tapi Firman Tuhan itu membuat rohnya menyala-nyala. Selama bertahun-tahun, dia rindu menyampaikan Firman Tuhan. Suatu hari, Tuhan memberikan pewahyuan kepadanya bahwa akan terjadi kebangunan rohani di Wales. Visi tersebut membakar hatinya dan dia berusaha mencari kesempatan untuk berkhotbah. Meskipun pada awalnya, pendetanya tidak mengijinkan dia berkhotbah, tapi melihat Roberts begitu antusias, akhirnya ia diijinkan juga untuk berkhotbah. 17 orang yang bersedia mendengarkan khotbah Roberts (termasuk Pendetanya), tersentuh hatinya ketika dengan tegas Roberts menyampaikan firman Tuhan:(1) Anda harus mengakui dosa di hadapan Tuhan; (2) Anda harus menghilangkan kebiasaan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan; (3) Anda harus tunduk pada pimpinan Roh Kudus; dan (4) Anda harus bersaksi tentang Kristus kepada semua orang. Malam berikutnya, lebih banyak orang yang ingin mendengar khotbah anak muda ini dan api kebangunan rohani menyebar dengan cepat ke seluruh negara itu. Dalam waktu 30 hari, ada 37 ribu orang yang bertobat dan menerima Kristus sebagai Juru selamat pribadi. Hanya dalam waktu 5 bulan, ada 100 ribu orang bertobat. Pengunjung gereja naik 90%, dan  lebih dari 90% dari penduduk Wales “dilahirkan kembali.” Di Inggris, diperkirakan ada sekitar 2 juta orang yang bertobat menerima Kristus. Kemudian api Roh Kudus bergerak ke Eropa Barat dan Utara. Ketika Api itu “jatuh” di Norwegia, gereja dibanjiri orang yang minta untuk dibaptis. Api kebangunan terus berlanjut dan melanda Afrika, India, Cina, Korea, dan Amerika. Ahli sejarah memperkirakan ada sekitar 20 juta orang mengalami dampak dari Kebangunan Rohani di Wales ketika kebangunan itu melanda Inggris.

Pada waktu kegerakan Wales terjadi, ada tiga hamba Tuhan besar di Inggris yaitu G. Campbell Morgan, F.B. Meyer dan Gypsy Smith. Tetapi Tuhan memilih Evan Roberts, hanya seorang penambang batu bara yang tidak bisa berkhotbah. Jika kita melihat lebih dalam lagi tentang kisah hidupnya, ternyata Evan Robert adalah seorang yang suka berdoa. Ia seorang manusia biasa yang sama dengan kita, bahkan tidak menonjol talenta kerohaniannya saat dia dipakai Tuhan. Tetapi ketekunannya berdoa telah membuat Allah melangkah dari surga dan datang ke Wales hingga Kebangunan Rohani yang besar terjadi. Kesetiaannya berdoa telah mengubah kota Wales bahkan sampai ke seluruh negerinya untuk menyembah Yesus Kristus dengan benar. 13 tahun bukan waktu yang sedikit untuk terus berdoa dan membaca Alkitab. Ia telah berhasil membangun mezbah doa bagi Tuhan. Mezbah selalu berbicara tentang pengorbanan, dan Evan Robert telah berhasil mengorbankan waktu dan tenaganya untuk berdoa. Apalagi dia harus bekerja selama 12 jam per hari. Membangun mezbah doa membutuhkan komitmen yang kuat. Tidak banyak orang yang sanggup melakukannya karena mereka salah dalam memilih prioritas hidupnya. Bisa saja Evan Robert mengatakan tidak punya waktu untuk berdoa atau terlalu lelah untuk berdoa dan membaca Alkitab karena ia harus bekerja keras setiap hari sebagai penambang batu bara. Ada banyak orang yang memilih mengemukakan alasan kepada Tuhan untuk tidak mau berdoa atau beribadah kepada-Nya. Perumpamaan orang yang berdalih (Lukas 14:15-24) seolah tidak cukup untuk menyadarkan dan menggerakkan mereka mengikuti kehendak-Nya. Jika saja Evan Robert memilih untuk berdalih dan berargumentasi kepada Tuhan tentang hidupnya dan tidak mau membayar harga untuk Tuhan dengan ketaatan dan ketekunannya, mungkin tidak ada Kebangunan Rohani di Wales. Tetapi rencana Tuhan untuk Wales telah digenapi dan Evan Robert mau dipakai Tuhan untuk menjadi alat-Nya. Doa dapat mengubah keadaan kita. Doa dapat mengubah kota kita, bahkan bangsa kita. Siapa lagi kalau bukan Anda yang melakukannya?



Toronto Blessing
Toronto Blessing terjadi di suatu gereja kecil yang bernama Vineyard di Toronto, Kanada. Pendeta dari gereja ‘Vineyard’ di Toronto ini adalah John Arnott. Gereja ini tergabung dalam gereja ‘Vineyard’ yang didirikan oleh John Wimber. John Arnott dijamah oleh Tuhan melalui kehadirannya dalam Kebaktian Kebangunan Rohani yang diadakan oleh Benny Hin di Toronto. John Arnott dan istrinya Carol adalah hamba Allah yang setia untuk melayani orang-orang yang bermasalah hingga gereja yang mereka layani disebut semacam “rumah sakit”. Waktu mereka banyak dihabiskan untuk konseling dan pelayanan kesembuhan, luka batin serta pelepasan. Mereka sibuk dan terfokus untuk mengurusi orang-orang yang bermasalah, kepada orang-orang untuk memenuhi kebutuhan mereka untuk segera dapat dipulihkan, dan bukan lagi berfokus kepada Tuhan. Bagi mereka seolah-olah iblis sudah terlalu besar dan Tuhan terlalu kecil. Mereka menolong orang-orang dengan berpusat di seputar urusan dengan kegelapan, dan mencoba mengusir roh-roh jahat serta menyembuhkan luka-luka kehidupan, bukannya pada penerimaan hadirat dan kuasa Roh Kudus yang lebih lagi sebagai penekanan yang utama.
Namun pada musim gugur tahun 1992, Carol dan John Arnott pergi menghadiri kebaktian di Toronto yang diselenggarakan oleh Benny Hinn, yang berasal dari Toronto dan telah menjadi teman John selama duapuluh tahun. Semenjak menghadiri KKR tersebut mereka menetapkan dalam hati bahwa mereka harus mempunya urapan yang lebih lagi. Dan mereka mulai mencari Allah dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Mereka mulai mengundang hamba-hamba Tuhan untuk menjadi pembicara di gereja yang mereka pimpin, tidak peduli apa latar belakang hamba Tuhan tersebut karena ingin belajar dari mereka. Seluruh waktu mereka di pagi hari mulai mereka gunakan untuk menyembah, membaca, berdoa dan berada bersama-sama dengan Allah. Selama satu setengah tahun mereka melakukan hal tersebut, dan kembali mereka jatuh cinta bersama Yesus.
Pada tanggal 20 Januari 1994, John Arnott mengundang Randy Clark dari gereja Vineyarddi St. Louis, Missouri, USA, untuk memimpin Kebaktian Kebangunan Rohani selama 4 hari di gerejanya. Di hari pertama Roh Kudus tercurah ke atas 120 orang yang menghadiri kebaktian Kamis malam di dalam Gereja mereka. Randy bersaksi bahwa pada waktu pelayanan dimulai, orang-orang jatuh dimana-mana, di lantai di bawah kuasa Roh Kudus, tertawa dan menangis. Sebelum Randy dan timnya datang, mereka telah berdoa dan selalu berdoa hingga Tuhan memberikan kepada mereka penglihatan tentang sebuah peta dengan api yang menyala di Toronto kemudian membakar seluruh peta itu. Dan Allah menggenapi penglihatan tersebut.
Setelah itu kebaktian-kebaktian penyegaran dan pembaruan pun mulai dibuat yaitu 6 malam dalam 1 minggu, mulai pukul 7.30 malam mereka mulai menyembah selama kira-kira 45 menit. Setelah itu mereka baru menerima atau menyambut para tamu. Beberapa anggota tim pelayanan harus pergi kerja di pagi hari, dan mereka biasanya pulang jam 11 atau jam 11.30 setelah ibadah. Tetapi yang lain tetap tinggal sampai bahkan lewat tengah malam, dan pintu-pintu biasanya tidak di tutup sampai setelah pukul 01.00 pagi. Mereka tetap masih menganggap gereja sebagai sebuah “rumah sakit”, tetapi sekarang Yesus menjadi Dokter yang Agung. Dan disana mereka dapat menyaksikan banyak orang berdatangan seperti anak kecil, hati mereka terbuka kepada Yesus.
Dalam setiap kebaktian (KKR) tersebut terjadi ‘lawatan Allah’ yang sangat luar biasa, yang disertai dengan berbagai manifestasi ‘pekerjaan Roh Kudus’ yang menakjubkan dan yang paling terkenal adalah holy laughter (tertawa kudus) dimana orang yang dijamah Roh Kudus merasakan sukacita dengan tertawa terus-menerus sampai berjam-jam bahkan beberapa hari. ‘Lawatan Allah’ ini menyebabkan Kebaktian Kebangunan Rohani itu diperpanjang sampai beberapa hari lagi. Beberapa saat setelah peristiwa itu, banyak orang Kristen dan hamba Tuhan dari seluruh Kanada, bahkan dari seluruh dunia yang pergi ke Toronto. Diperkirakan sampai dengan September 1994, lebih dari 200.000 orang dari seluruh dunia datang ke Toronto, dan 10.000 diantaranya adalah hamba-hamba Tuhan. Setelah para hamba Tuhan ini kembali ke gerejanya masing-masing, maka gereja mereka juga mendapatkan ‘lawatan Allah’ yang sama. Para hamba Tuhan yang pernah datang ke Toronto, baik mereka yang mengalami Toronto Blessing ataupun tidak, bisa menyalurkanToronto Blessing itu kepada gereja mereka masing-masing. Peristiwa demi peristiwa yang mencengangkan sudah seringkali di pemandangan John dan Carol, dan kritikan-kritikan pedas dari hamba-hamba Tuhan yang tidak setuju dengan manifestasi pekerjaan Roh Kudus tidak dihiraukannya, tetapi justru mereka semakin menyaksikan pencurahan Roh Kudus yang Allah kerjakan lewat mereka. Undangan demi undangan mereka terima untuk menjadi saksi atas apa yang Allah kerjakan, dan bahkan sementara mereka melayani, banyak orang merasakan dan menerima kuasa Allah seperti di Selandia baru, Afrika, Amerika Sekatan, Amerika Utara, Eropa dan sekitar wilayah Pasifik bahkan di Papua New Guinea. Dalam setiap KKR dia dipakai Tuhan sebagai pembicara yang luar biasa, yang penuh dengan pengurapan Roh Kudus. Manifestasi-manisfestasi Roh Kudus selalu menyertai pelayanannya.
Satu setengah tahun setelah John Arnott dan istrinya mendapatkan penyegaran rohani mereka dalam Kebaktian Kebangunan Rohani yang diadakan oleh Benny Hinn, gereja yang dipimpinnya mendapatkan lawatan Allah yang sangat dahsyat. KKR tersebut adalah titik balik dimana dia kembali membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Dalam kurun waktu tersebut dia membangun mezbah doa bagi Tuhan. Sebelumnya, pelayanannya telah menjadi kering dan kehilangan arah. Namun ketika rohnya bangkit, dia kembali membangun hubungan yang benar dengan Bapa di sorga. Saat teduhnya bersama dengan Tuhan merupakan mezbah yang dia bangun kembali untuk memulihkan gerejanya. Kita bisa belajar dari peristiwa ini bahwa kekeringan dan kejenuhan dalam pelayanan harus segera diakhiri dengan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Bisa jadi gereja mengalami kekeringan rohani dan stagnasi dalam pelayanan. Solusinya harus dimulai dari kebangunan rohani secara pribadi, dan berlanjut dengan membangun mezbah bagi Tuhan setiap pagi maka gereja tidak saja dipulihkan bahkan akan berkembang dan membawa dampak yang besar bagi kota kita, bangsa kita bahkan ke seluruh dunia. Kembali di sini dibuktikan bahwa doa merupakan kunci dalam setiap terjadinya kegerakan Allah yang dahsyat. Oleh karena itu doa harus menjadi kegiatan utama dalam pelayanan kita di bumi ini.


Transformasi Almolonga

Almolonga adalah kota di sebelah barat Guatemala, Amerika Latin, yang identik dengan pemujaan berhala. Ada berbagai macam dewa. Banyak penduduk yang menyembah patung perak.” Ladang-ladang di kota ini begitu tandus dengan petani yang miskin dan tertindas oleh dewa yang disebut Maximon. Dewa ini sangat dekat konotasinya dengan kemalasan, kebiasaan merokok, minuman keras dan perjinahan serta immoralitas. Gereja di sana terus mengadakan peperangan melawan berhala dari tahun 1974-1975. Hari-hari awal peperangan rohani ini amat dahsyat. Mereka yang dilepaskan kadang-kadang terlempar ke seluruh kamar dan muntah darah. Gereja terus melakukan doa syafaat dan nama Yesus terbukti mengalahkan kuasa kegelapan. Salah seorang yang dibebaskan adalah Jose Albino Tazej, seorang dukun sakti Maximon. Pada pukul 11 malam, Jose membangunkan keluarganya dan mengatakan bahwa dia sudah dimerdekakan dalam Yesus. Mereka membakar seluruh jimat dan benda keramat yang mereka miliki.
Namun, setan yang merasa cengkeramannya terhadap umat Tuhan melemah mulai memakai cara kekerasan. Pastor Mariano, salah satu pendeta yang mengadakan peperangan rohani, didatangi enam orang bersenjata api. Setelah mematahkan gigi depan Mariano, mereka memasukkan pistol ke mulutnya dan menarik pelatuknya. Saat hadirat Tuhan turun, terdengar suara klik, klik, klik. Pistol tidak dapat ditembakkan dan enam orang itu lari terbirit-birit. Jika kuasa Tuhan dinyatakan, maka bukan hanya orang yang ditransformasikan, melainkan juga tanah dan ladang. Jika Anda menjejakkan kaki saat ini ke Almolonga, Anda akan menyaksikan hamparan ladang hijau yang subur-makmur. Sayur mayur di sini-seledri, bawang, kubis, lobak, kentang, wortel-jauh lebih subur dibandingkan sayur di daerah lain. Sebagai contoh, wortel di sini besarnya sama dengan lengan orang dewasa Amerika! Pakar pertanian dari Amerika pernah meneliti keajaiban ini dengan prinsip-prinsip ilmiah. Hasilnya? Pastor Joel berkata, “Kebijaksanaan yang Allah berikan kepada para petani Almolonga memberikan hasil yang lebih baik daripada hasil metode ilmiah.” Itulah sebabnya mengapa kota ini disebut “Kebun Sayur-mayur Amerika”.
Orang-orang di sana juga makin dekat dengan Allah, tanah pun makin subur dan mereka makin makmur. Mereka mengungkapkan ucapan syukur itu lewat ucapan di bak truk mereka yang bertuliskan “El Shadai” dan “Regalito de Dios” (Kado kecil dari Allah). Toko-toko pun memiliki nama “Yerusalem Kecil” dan “Jehovah Jireh”. Beberapa pemimpin Kristen mengatakan bahwa Almolonga adalah contoh terbaik yang pernah mereka lihat tentang bagaimana syafaat, peperangan rohani, dan penginjilan dapat mengubah masyarakat.
Jika Allah bergerak di Azusa Street, Wales Inggris, Pensacola, Toronto Kanada, Almolonga Guatemala, tidakkah Ia juga sanggup mengubah Indonesia? Yang terpenting semua dimulai dengan doa. Maukah Anda berdoa bagi kota Anda dan negeri Anda? Rahasia semua kegerakan Allah selalu diawali dengan doa. Doa yang lahir dari kerinduan dan belas kasihan. Doa yang dinaikkan dengan kesungguhan dan kemurnian hati. Doa yang mempercayai bahwa Allah mendengar dan pasti melakukan utnuk menjawab doa itu. Doa dalam kesatuan orang-orang yang berdoa, kesatuan hamba-hamba Tuhan, kesatuan jemaat dan kesatuan antar gereja. Itulah yang harus kita lakukan. Kesatuan gereja-gereja di Indonesia harus terjadi supaya transformasi atas kota dan bangsa segera terjadi. Semuanya ini dimulai dari Anda dengan berdoa. [OC]

Sumber:
https://christyaministry.wordpress.com/tag/almolonga/

Tuesday, April 14, 2015

Sebelum Meninggal Anak Ini Minta Dimandikan Mama

Sebelum Meninggal Anak Ini Minta Dimandikan Mama

Selasa, 14 April 2015 20:19
Sebelum Meninggal Anak Ini Minta Dimandikan Mama
Ist
Ilsutrasi
Laporan wartawan Bangka Pos Anthoni

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- "Mama papa Tuhan Yesus sudah datang. Mama mama aku sudah mau naik. Tapi pintunya belum di buka. Tolong ma pa buka pintunya. Ma jangan maksa aku untuk maafin om Nn karena dia telah bikin aku sakit," kenang S meniru ucapan terakhir putranya FN (14) sebelum tutup usia.

Selain itu mendiang FN juga minta supaya tubuhnya dimandikan oleh sang mama sebelum ia pergi untuk selamanya.

Bocah yang mengidap Tunagrahita itu menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami pendarahan pada bagian anusnya di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Selasa (7/4/2015) pekan lalu. Jenazah FN dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen di jalan Soekarno Hatta.

Sebelumnya Bocah yang sempat mengenyam pendidikan di Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) itu menjadi korban sodomi tetangganya berinisial NN. Kasus sodomi itu kemudian dilaporkan Susilawati ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pangkalpinang pada awal marer 2014 silam.

S dan suaminya Ew terlihat tegar ketika bangkapos.commenyambangi kediamannya di kawasan Kecamatan Pangkalbalam, Selasa (14/4/2015) siang.

Sambil dibayangi binar-binar kesedihan, S berbagi cerita semasa hidup putra sulungnya hingga tutup usia. FN lahir dan dibesarkan di Jakarta. Kerasnya kehidupan di ibukota itu membuat Ew memutuskan untuk kembali ke Pangkalpinang. Baru tiga tahun keluarga kecil itu berdomisili di Pangkalpinang.

"Baru tiga tahun ini kami di Bangka. Sebelumnya di Jakarta dan Bekasi. Karena Jakarta rawan makanya kami balik kesini. Eh ternyata di Bangka sama saja," ujar Ew.

Sementara itu S mengaku pendarahan pada anus FN terjadi pasca putra sulungnya itu di sodomi Nn. Pendarahan biasanya terjadi saat emosional FN meningkat. Kian hari berat badan bocah periang ini menurun drastis.

Namun pasangan yang menikah tahun 1997 silam itu terus berusaha agar putra mereka sembuh dari penyakit yang ia alami. Hampir tiap pekan S mengontrol kesehatan putranya ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Hemoglobin darah S terus menurun yang membuatnya harus mentranfusi darah sebanyak lima kantong.

Namun nasib berkata. Meski berbagai upaya telah dilakukan pihak keluarga namun nyawa samuel tidaak bisa tertolong.


" Pendarahan itu terjadi sejak kasus itu menimpa anak saya. Kalau emosinya lagi muncak pasti anusnya berdarah. Badannya pun semakin kurus," ujar wanita yang akrab di sapa maknyak itu.

Walaupun berat, namun S dan Ew kini telah mengikhlaskan kepergian anaknya.  Baginya semua ini sudah takdir tuhan. Yang ada di benak pikiran S saat ini anaknya sudah tenang di surga. Selain itu, Saat ini tersangka Nn pun telah di vonis enam tahun penjara oleh majelis hakim.

Untuk mengenang kepergiam Samuel, kemarin keluarga besar menggelar penghiburan dari gereja kristen perjanjian baru masa depan cerah kota Pangkalpinang.

"Saya tidak menuntut apa-apa. Saya ikhlas anak saya sudah tenang di surga. Selain itu tersangka pun sudah menjalani hukuman," pungkasnya.


Sumber:

http://bangka.tribunnews.com/2015/04/14/sebelum-meninggal-samuel-minta-dimandikan-mama



Tuesday, April 7, 2015

Mizoram

Mizoram 
India


Dari Pemenggal Kepala menjadi Propinsi Teladan

Masyarakat Mizoram, atau suku Mizo yang tergolong keturunan Mongol, adalah sebuah masyarakat pertanian yang terdiri dari 750.000 orang. Mizoram terletak di antara Bangladesh, yang beragama Islam di perbatasan barat dan Myanmar yang beragama Budha di perbatasan timur dan selatan, dan negara-negara bagian Assam, Manipur dan Tripuradi perbatasan utaranya.


Sebelum Injil masuk pada akhir abad ke-19, suku-suku lokal percaya kepada roh yang disebut Pathan. Mereka biasa memenggal kepala musuhnya. Namun, hanya dalam empat generasi Mizoram ditransformasikan dari masyarakat pemenggal kepala musuh menjadi masyarakat teladan, bahkan mungkin mereka adalah masyarakat yang paling Kristen di dunia. Di seluruh India, Mizoram adalah satu-satunya negara bagian yang tidak ada anak jalanan, peminta, kelaparan atau orang buta huruf. Kini, gereja nasional Mirozam mencapai hampir 95% dari penduduknya, dan gereja-gereja di sana telah mengutus lebih dari 1000 misionaris ke propinsi-propinsi lain di India dan ke luar negeri. Dana untuk membiayai penginjilan ini dikumpulkan melalui penjualan beras dan kayu api. Setiap kali seorang ibu Mizo menanak nasi, dia meletakkan segenggam beras ke dalam sebuah ‘mangkok misi’. Beras itu di bawa ke gereja lalu dikumpulkan dan di jual. Dana itu di pakai untuk membiayai para misionaris yang diutusnya.

Injil telah masuk Mizoram pada tahun 1894 dengan dua misionaris, William Savage dan J.H. Lorraine. Dalam surat kabar The Telegraph, Calcutta (4 Februari 1994) tertulis: "Pengaruh kekristenan yang terbesar adalah meluasnya pendidikan. Kekristenan telah memberi bahasa tertulis kepada umat beragama dan telah memberi dampak kepada seni lukis, musik, puisi dan tulisan sastra. Seorang misionaris juga menyebabkan dilarangnya perbudakan tradisional. Tidak sulit menarik kesimpulan bahwa kekristenan adalah pelopor modernisasi masyarakat Mizo."

Suatu kesaksian nyata transformasi Mizoram adalah sukacita dan keramahtamahan masyarakat Mizo. Para pengunjung berkata bahwa mereka memiliki "mata yang tertawa dan muka yang tersenyum". Sukacita itu sungguh kelihatan di dalam ibadah mereka. Kemurahan hati dan kesediaan berkorban nyata juga dalam semangat mereka membantu para tetangga yang rumah-rumah bambunya hancur dalam musim hujan monsun setiap tahun.

Delapan puluh persen masyarakat Mizoram mengikuti kebaktian gereja, paling sedikit satu kali seminggu. Gedung-gedung gereja bertebaran di mana-mana. Di kota Izol, dari satu lokasi saja, kelihatan 37 gedung gereja. Sebagian besar gereja di tempat itu harus mengadakan kebaktian tiga kali pada hari Minggu untuk melayani semua orang yang mau berbakti. Mizoram itu dipimpin parlemen yang terdiri dari 40 orang di Aizawl, ibukota negara bagian itu. Walaupun anggota-anggota mewakili partai-partai politik yang berbeda, mereka menyepakati bahwa semua calon legislatif harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 


memiliki reputasi yang baik
rajin dan jujur 
bebas korupsi 
bukan peminum alkohol 
tidak bercacat moral atau seksual 
loyal pada hukum negara 
bekerja keras demi kebaikan masyarakat 
setia dalam gerejanya


Seratus tahun pengaruh kasih Kristus telah menjadikannya propinsi teladan di tengah-tengah bangsanya, bahkan di tengah-tengah sekumpulan bangsa yang beragama Islam, Budha dan Hindu. Hal ini sungguh merupakan suatu contoh pengaruh kekristenan sejati yang pantas kita teladani supaya kita menjadi berkat di tengah-tengah masyarakat kita. (Dari tiga sumber utama: VCD "Transformation", buku Mukjizat di Almalonga dan LINK (Lily, Niken, Xavier)).


Sumber:
http://www.angelfire.com/anime/elishaerick/Kesaksian9.html