Wednesday, May 27, 2015

Disuruh Tuhan, Pria Ini Bangun Salib Raksasa di Negara Islam

Disuruh Tuhan, Pria Ini Bangun Salib Raksasa di Negara Islam  

KAMIS, 28 MEI 2015 | 06:05 WIB
Disuruh Tuhan, Pria Ini Bangun Salib Raksasa di Negara Islam  
Warga berkumpul di depan gereja, yang menjadi sasaran pemboman bunuh diri. Usai serangan teror tersebut, para warga berunjuk rasa menuntut pemerintah meningkatkan keamanan. Lahore, Pakistan, 15 Maret 2015. Amjad Ali/Getty Images
TEMPO.CO Islamabad:Seorang pengusaha di Pakistan mengatakan ia mendapat kepercayaan dari Tuhan untuk menjalankan sebuah misi penting. Tuhan memerintahkan dia untuk membangun sebuah salib berukuran raksasa setinggi 140 kaki di Pakistan sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.

Parvez Henry Gill, pria itu, mengatakan  Tuhan datang kepadanya melalui mimpi untuk memulai misi melakukan sesuatu yang baik bagi orang-orang Kristen di Pakistan.

Gill mendesak sesama anggota komunitas minoritas Kristen di Pakistan untuk menghentikan melarikan diri dari negara itu dan bangkit melawan kekerasan rasial."Tuhan akan melindungi Anda. Tinggal di negara Anda. Jangan takut," kata Gill seperti diberitakan IB Times pada 27 Mei 2015.


Gill mengatakan salib setinggi 140 kaki yang sedang dibangunnya akan berfungsi sebagai pengingat kepada orang-orang Kristen minoritas di Pakistan bahwa "Tuhan ada dimana-mana".

Salib raksasa dibangun di sebelah pemakaman Kristen Gora Qabristan di Karachi, Pakistan, dan direncanakan akan selesai pada musim panas. 

Meskipun keberanian Gill mendapat pujian, namun beberapa orang Muslim dan juga Kristen telah memperingatkan bahwa salib tersebut dapat memicu kekerasan lebih lanjut.


Nadia Gill, seorang guru sekolah Kristen yang tidak mempunyai hubungan dengan Parvez, mengatakan bahwa pembangunan salib tersebut adalah sumber inspirasi dan tidak dapat diragukan. Tapi ancaman keamanan yang datang seiring dengan itu juga tidak bisa diabaikan.

"Kami adalah masyarakat minoritas yang berada di bawah ancaman. Jika Tuhan berbicara kepada Gill, maka mungkin salib ini akan bertahan. Tapi saya masih memiliki ketakutan," ujar Nadia Gill. 

Pengguna media sosial memuji keberanian pembangunan salib raksasa tersebut. Salib yang dibangun di tengah kota terbesar di Pakistan tersebut diklaim sebagai Salib yang terbesar yang pernah dibangun di Asia.


Penganut kristen di Pakistan sering menjadi sasaran kekerasan oleh warga negara yang 96 persennya merupakan Muslim. Pemboman gereja, penembakan, diskriminasi termasuk di antaranya  kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok muslim garis keras serta teroris terhadap umat kristen di Pakistan.

Akibatnya banyak umat Kristen yang mengungsi dan pergi ke negara lain yang lebih aman. Terakhir seorang Kristen yang mengalami gangguan mental akan dihukum oleh otoritas Pakistan setelah ia membuat lelucon soal ekstrimis Islam.

IB TIMES|YON DEMA

Sumber:
http://dunia.tempo.co/read/news/2015/05/28/118670111/disuruh-tuhan-pria-ini-bangun-salib-raksasa-di-negara-islam


Monday, May 18, 2015

Wajah Yesus Muncul di Punggung Ayam

Jumat, 23 Juli 2010 , 14:30:00

Gloria, ayam piaraan di Rowley Regis, West Midlands, Inggris dengan wajah Yesus di punggungnya.

Foto : The SUN
Gloria, ayam piaraan di Rowley Regis, West Midlands, Inggris dengan wajah Yesus di punggungnya. Foto : The SUN

PENAMPAKAN 
wajah Yesus kembali muncul. Jika sebelumnya wajah Yesus tertangkap satelit Google Earth dan muncul di wajan gosong, kali ini wajahnya tertangkap kamera dari seekor ayam di Rowley Regis, West Midlands, Inggris.

Ayam dengan wajah Yesus di punggungnya itupun termasuk ayam yang beruntung. Sebelumnya, di dalam kandang ayam peliharaan yang berisi 20 ekor ayam, kemasukan tiga rubah. Beruntung "Ayam Suci" yang akhirnya dinamai Gloria itu tidak menjadi santapan rubah.

Mitchell Grainger, polisi berusia 25 tahun yang memiliki "ayam suci" itu mengatakan, dirinya dan anak perempuannya yang berumur tiga tahun langsung kaget ketika melihat wajah Yesus di punggung Gloria.

"Aku terkejut," ujar Grainger seperti dikutip The SUN edisi hari ini. "Ini adalah ayam ajaib," sambungnya.(ara/jpnn)


Sumber:
http://www.jpnn.com/read/2010/07/23/68598/Wajah-Yesus-Muncul-di-Punggung-Ayam



Yesus Muncul dari Wajan Gosong

Jumat, 12 Maret 2010 , 16:00:00

Tobby Elles dan wajan gosong yang mirip wajah Yesus.

Foto : Daily Telegraph
Tobby Elles dan wajan gosong yang mirip wajah Yesus. Foto : Daily Telegraph

SALFORD - Toby Elles, pemuda berusia 22 tahun asal Salford, Inggris tak menyangka akan mendapatkan kejutan hanya karena menggoreng daging babi. Beberapa hari lalu, Elles yang kelelahan tertidur dengan meninggalkan daging di atas penggorengan.



Namun ia nyaris tak percaya ketika menjumpai gambar wajah mirip Yesus di wajan penggorengan yang berasap karena gosong. Gambar wajah Yesus itu lengkap dengan mata, hidung, jambang dan dikelilingi rambut panjang.



"Saya tertidur saat mememanasi daging dan akhirnya daging gosong itu membentuk wajah di penggorengan. Ini seperti keajaiban," ujar Elles yang berprofesi sebagai kasir di Halifax Bank seperti dikutip Daily Telegraph edisi hari ini.



Awalnya, Elles dan teman serumahnya ingin minum bir sembari makan snack sebelum tidur.  Namun sesaat setelah memanasi daging di atas penggorengan, Elles tertidur.



"Untungnya kami menggoreng di kompor listrik, jadi bisa langsung dimatikan. Tapi saat aku mengangkat dagingnya, ada wajah Yesus di wajan menatapku," ujar Elles.



Meski kotor dan gosong, Elles tak langsung mencuri wajan itu. Wajan bergambar Yesus itu akan dipajangnya dalam kabinet dari kaca.   "Aku akan menjaganya selama hidupku, mungkin ia bisa mengawasi saya," ujarnya.(ara/jpnn)


Sumber:
http://www.jpnn.com/read/2010/03/12/59379/Yesus-Muncul-dari-Wajan-Gosong

Yesus Muncul Lewat Google Earth


Selasa, 27 April 2010 , 11:11:00

Citra wajah Yesus yang terekam Google Earth  dari ladang pertanian di wilayah Hongaria Timur. 

Foto : The Sun
Citra wajah Yesus yang terekam Google Earth dari ladang pertanian di wilayah Hongaria Timur. Foto : The Sun

SEBUAH 
citra satelit yang mirip wajah Yesus kembali muncul secara tak sengaja. Layanan citra satelit yang disediakan Google Earth menangkap wajah Yesus di tengah sebuah ladang pertanian.
Citra satelit itu memunculkan wajah berjanggut Jesus yang tengah menatap. Penampakan wajah Yesus itu tertangkap Google Earth di wilayah Hongaria timur.
Seperti dikutip dari The SUN, seorang peselancar di internet baru menyadari bahwa dirinya melihat Yesus di Google Maps yang muncul dari lahan pertanian yang terpencil.
"Penampakan" wajah Yesus yang terekam citra satelit itu bukanlah yang pertama. Wajah Yesus pernah juga tertangkap Google Earth di perbukitan pasir di Peru.
Sebelumnya, Toby Elles, pemuda berusia 22 tahun asal Salford, Inggris secara tak sengaja menjumpai wajah Yesus yang muncul akibat penggorengan gosong.Karena tertidur saat menggoreng daging babi, wajan pun gosong.
Namun Tony nyaris tak percaya menjumpai gambar wajah mirip Yesus di wajan penggorengan yang lengkap dengan mata, hidung, jambang dan dikelilingi rambut panjang.(ara/jpnn)


Sumber:
http://www.jpnn.com/read/2010/04/27/62733/Yesus-Muncul-Lewat-Google-Earth

Remaja Ini 'Mati' 20 Menit, Mengaku Hidup Lagi setelah Disentuh Yesus

Senin, 18 Mei 2015 , 06:16:00

SEORANG
 remaja asal Texas, Amerika Serikat bernama Zack Clements mengaku mengalami pengalaman spiritual menakjubkan. Zack yang masih berusia 17 tahun, mengaku diselamatkan dari kematian setelah disentuh Yesus.

Kisah Zack bermula ketika ia jantungnya berhenti berdetak selama 20 menit saat pelajaran olahraga di sekolah. Remaja yang dikenal bertubuh fit dan atletis itu bahkan dianggap sudah meninggal.
Zack Clements. Foto; Daily Mirror
Saat petugas medis datang dan berhasil dan menemukan nadi Zack kembali berdenyut, maka ia segera diterbangkan ke rumah sakit. Ia baru tersadar setelah beberapa hari menjalani perawatan di ICU.

Para dokter tak bisa menjelaskan bagaimana Zack bisa hidup lagi. Namun, Zack menuturkan bahwa ia diatangi Yesus saat sedang “mati” karena jantungnya berhenti berdenyut. Zack menuturkan, saat itu Yesus mengucap segalanya akan baik-baik saja.
Zack Clemetns. Foto: CBS Dallas-Fort Worth

“Aku melihat pria dengan rambut panjang acak-acakan dan jenggot tebal. Tak butuh waktu lama bagiku untuk mengenali bahwa dia Yesus,” katanya.

Zack menambahkan, dirinya saat sedang “mati” itu lantas mendekat ke Yesus. “Dia meletakkan tangannya ke bahuku dan bilang padaku semuanya akan baik-baik saja dan tak usah khawatir,” kenangnya.
Zack Clemetns bersama kedua orang tuanya. Foto: CBS Dallas-Fort Worth
Keluarga Zack pun meyakini ada campur tangan ilahi sehingga seseorang yang sudah kehilangan detak jantung selama 20 menit bisa hidup lagi. Ayah Zack, Billy mengatakan, peristiwa yang dialami putranya memang sulit dijelaskan. “Ini bukan hal yang bisa dijelaskan secara manusiawi,” katanya.

Sedangkan ibunda Zack, Teresa mengaku senang putra kesayagannya masih hidup karena campur tangan Tuhan. “Aku sangat senang Dia (Yesus, red) memutuskan untuk membiaskan anakku kembali,” katanya.(mirror/ara/jpnn)


Sumber:
http://www.jpnn.com/read/2015/05/18/304604/Remaja-Ini-Mati-20-Menit,-Mengaku-Hidup-Lagi-setelah-Disentuh-Yesus

Monday, May 11, 2015

Kebangunan Rohani Era 1960-1972 di Indonesia

 Roh Tuhan membawa kebangunan sewaktu keadaaan politik Indonesia dan segala sesuatunya tidak menentu pada tahun 1960-an. Banyak dari kebangunan itu terjadi diluar badan gereja dan hanya sedikit gereja yang menerimanya. Ribuan orang bertobat. Sebuah dampak Kekristenan terbesar yang pernah ada dalam sejarah Indonesia.

Kebangunan rohani diawali dari sekelompok anak muda yang berdoa supaya terjadi kebangunan rohani di Indonesia, dan Tuhan melawat mereka dengan api Roh Kudus diantara mereka yang sekarang menjadi para pemimpin gereja pentakosta yaitu AH. Mandey, Ishak Leo, Yap Setiawan dan lain-lain.

Mereka membentuk tim untuk melakukan penginjilan ke Timor, NTT. Kota soe sebuah kota pegunungan dengan jumlah penduduk sekitar 5.000 orang, menjadi tujuan yang Tuhan tunjukkan dimana kegerakan rohani pertama terjadi pada September 1965. Kebangunan ini menyebar terus sementara terdapat sebuah upaya pengambilalihan kekuasaan oleh sekelompok komunis pada 30 September 1965.

Seorang pemuda yang memiliki jiwa pemberontak mendapat penglihatan dari Tuhan yang memerintahkannya untuk bertobat, membakar jimat-jimatnya dan mengakui dosa-dosanya di gereja, sebuah gereja reformed di Soe. Pemuda itu melakukannya pada suatu Minggu di tahun 1965, dan ia menantang orang-orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ratusan orang pun ikut bertobat.
Malam itu, seperti pada hari Pentakosta, orang-orang mendengar suara seperti angin ribut dan api muncul pada gedung gereja, yang kemudian mengakibatkan polisi segera menyalakan alarm kebakaran agar petugas kebakaran datang. Kerumunan orang datang untuk mematikan api itu, tapi ternyata gedung gereja tidak terbakar. Banyak orang yang bertobat, dipenuhi Roh Kudus dan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru pada malam itu. Beberapa orang yang tidak pernah mendengar bahasa Inggris, mulai berbicara dalam bahasa Inggris.

Mel Tari
Seorang pemuda bernama Mel Tari bertobat setelah mengalami kelahiran baru dan disembuhkan Tuhan dari Malaria. Ia bergabung dengan tim penginjilan untuk menjangkau jiwa-jiwa ke desa-desa. Mujizat dinyatakan secara luar biasa orang mati dibangkitkan, sakit penyakit disembuhkan, air berubah menjadi air anggur. Bahkan tim yang dipimpin Mel tari dengan perintah Tuhan berjalan di atas air sungai yang deras dan dalam untuk memberitakan injil ke sebuah desa.
Kegerakan rohani juga terus menjalar ke wilayah Jawa Timur kota Madiun. John Soukota melakukan mujizat dengan membangkitkan seorang anak perempuan dari kematian sehingga terjadi kebangunan rohani yang besar di Madiun. Banyak orang yang mengalami pertobatan. Di tengah situasi politik yang memanas dan gerakan anti komunis sehingga banyak orang komunis yang dibantai. Namun orang percaya menunjukkan kasih yang nyata sehingga banyak orang komunis yang bertobat. Demonstrasi kasih dari orang-orang Kristen ini adalah menjadi kunci dari pertobatan terjadi .

Allah mengutus pula misionaris dari luar negeri datang ke Indonesia antara lain T.L Osborn, Oral Robert, Don Richardson dan lainnya untuk menuai jiwa-jiwa yang membutuhkan Kristus. 

Pada tahun 1972 kegerakan rohani mulai meredup oleh karena berbagai faktor. Mel tari berangkat ke Amerika, melayani dan menetap di sana sampai sekarang. Tokoh-tokoh revival yang pertama telah sibuk dengan urusan gereja lokalnya masing-masing.

Kita patut bersyukur karena Allah telah melawat Indonesia secara luar biasa, namun disisi lain kita diingatkan bahwa revival itu telah padam dan hanya menjadi sejarah yang diceritakan dan dituliskan dari masa ke masa. Apakah revival itu hanyalah sebuah sejarah? Marilah kita berharap dan berdoa supaya revival kembali melanda Indonesia.

sejarah revival memang tidak berhenti sampai di sana, Indonesia tetap di hati Tuhan dan mengalami kebangunan rohani yang kedua... to be continued

Sumber:
http://patmoschurch.blogspot.com/2011/08/kebangunan-rohani-pertama-di-indonesia.html


Kebangkitan di Indonesia

Kebangkitan di Indonesia
Indonesia
Roh Tuhan membawa kebangunan sewaktu keadaaan politik Indonesia dan segala sesuatunya tidak menentu pada tahun 1960-an. Banyak dari kebangunan itu terjadi diluar badan gereja dan hanya sedikit gereja yang menerimanya. Ribuan orang Muslim bertobat. Sebuah dampak Kekristenan terbesar yang pernah ada dalam sejarah Indonesia.
    Semuanya ini dimulai ketika sebuah Sekolah Alkitab di Jawa Timur mengalami kebangunan rohani yang ditandai dengan pertobatan yang dalam, pengakuan, pemutusan praktek-praktek okultisme, pembakaran jimat-jimat dan sebuah kerendahan hati dan kesatuan tubuh yang baru di antara staf dan murid. Tuhan memimpin para murid dan tim dalam kuasa penginjilan di banyak pulau.
    Sebuah tim mengunjungi Timor, dan melihat adanya permulaan dari sebuah kebangunan rohani, yang kemudian meledak dalam kuasa yang tak terduga pada September 1965. Kebangunan ini menyebar terus sementara terdapat sebuah upaya pengambilalihan kekuasaan oleh sekelompok komunis pada 30 September 1965. Empat hari sebelumnya, sebuah kebangunan terjadi di Timor, tepatnya di Soe, sebuah kota pegunungan dengan jumlah penduduk sekitar 5.000 orang.
    Seorang pemuda yang memiliki jiwa pemberontak mendapat penglihatan dari Tuhan yang memerintahkannya untuk bertobat, membakar jimat-jimatnya dan mengakui dosa-dosanya di gereja, sebuah gereja reformed di Soe. Pemuda itu melakukannya pada suatu Minggu di tahun 1965, dan ia menantang orang-orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ratusan orang pun ikut bertobat.
    Malam itu, seperti pada hari Pentakosta, orang-orang mendengar suara seperti angin ribut dan api muncul pada gedung gereja, yang kemudian mengakibatkan polisi segera menyalakan alarm kebakaran agar petugas kebakaran datang. Kerumunan orang datang untuk mematikan api itu, tapi ternyata gedung gereja tidak terbakar. Banyak orang yang bertobat, dipenuhi Roh Kudus dan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru pada malam itu. Beberapa orang yang tidak pernah mendengar bahasa Inggris, mulai berbicara dalam bahasa Inggris.
    Pada tengah malam, beberapa tim diorganisir untuk mulai menyebarkan Injil pada keesokan harinya. Akhirnya, terbentuklah sekitar 90 tim penginjilan yang bekerja dengan penuh karunia-karunia rohani.
    ----------------------------
    Pada satu kota saja,
    mereka melihat 9.000
    orang bertobat dalam
    waktu 2 minggu
    ----------------------------
    Pemuda yang bersaksi di gereja pada malam kemarin itu memilih 23 orang muda lainnya untuk tergabung dalam sebuah tim penginjilan, bernama Tim Satu. Mereka menyerahkan diri mereka sepenuh waktu untuk mengunjungi desa-desa dan gereja, dan melihat ribuan orang bertobat dan sejumlah besar orang dilepaskan serta disembuhkan. Dalam satu kita saja, mereka melihat 9.000 orang bertobat dalam waktu 2 minggu.

    Seorang pemuda lain, bernama Mel Tari, menyaksikan pekerjaan Tuhan ini dan ikut bergabung dalam Tim 42. Ia melaporkan berita kebangunan ini dalam 2 buku yang telah dibaca banyak orang. Kesembuhan dan penginjilan bertambah dengan drastis. Tuhan memberikan petunjuk yang spesifik bagi tim-tim itu agar melayani dengan penuh kuasa dan ribuan orang bertobat kepada Kristus. Ia melihat banyak kesembuhan dan mukjizat, seperti air menjadi anggur non-alkohol untuk perjamuan kudus, beberapa kesembuhan yang terjadi secara spontan, kelepasan dari praktek dukun dan kuasa setan, dan membangkitkan orang dari kematian lewat kuasa doa.

    Tim itu juga sering dituntun oleh penglihatan cahaya pada malam hari ketika mereka sedang melewati hutan-hutan, mengalami tuntunan dan perlindungan malaikat, pelipatgandaan persediaan makanan di rumah beberapa pendeta ketika tim penginjilan menumpang makan di sana sewaktu masa kelaparan, dan pertobatan seorang dukun yang melihat kuasa ilahi saat tim penginjilan berdoa mengusir setan pada dirinya, sehingga dukun itu tidak berkuasa lagi.

    Para tim itu belajar untuk mendengar suara Tuhan dan menaati-Nya. Tuntunan-Nya datang dalam bentuk jawaban-jawaban yang alkitabiah.
    • Tuhan berbicara dengan suara yang terdengar oleh telinga, seperti dalam kisah Samuel atau Saul dari Tarsus.
    • Banyak orang mendapatkan penglihatan, seperti dalam kisah Maria atau Kornelius.
    • Terdapat banyak mimpi-mimpi ilahi, seperti pada kisah Yakub, Yusuf, ataupun Paulus.
    • Nubuatan-nubuatan seperti dalam kisah bangsa Israel atau kisah gereja mula-mula.
    • Suara lembut dari Roh Kudus seperti pada kisah tim penginjilan Elia atau Paulus.
    • Tuhan berbicara melalui ayat-ayat Alkitab secara spesifik..
    • Keadaan dan situasi yang benar-benar nyata merupakan rancangan Tuhan, bukan cuma kebetulan.
    Seringkali, ketika pola kepemimpinan sedang diperiksa oleh para gereja atau grup, Tuhan menyatakan peneguhan-Nya dan kesatuan tubuh seperti pada kisah Paulus dan Barnabas di Antiokhia.
    ----------------------------
    Sebuah denominasi
    mencatat 80.000
    pertobatan pada satu
    tahun pertama
    kebangunan rohani 
    ----------------------------
    Gereja Presbiter Reformed di Timor mencatat sejumlah 80.000 pertobatan pada satu tahun pertama kebangunan rohani di sana, dan setengah dari jumlah itu berlatar belakang komunis. on Timor recorded 80,000 conversions in the first year of the revival there, half of those being former communists. Mereka juga mencatat terdapat sekitar 15.000 orang yang telah disembuhkan secara sempurna pada tahun itu. Setelah tiga tahun jumlah petobat telah bertambah menjadi lebih dari 200.000. Dalam waktu 3 tahun itu, terdapat lebih dari 200 tim penginjilan yang dibentuk. Di sebuah pulau lainnya yang hanya terdapat sedikit orang percaya, 20.000 orang bertobat dalam waktu 3 tahun pertama kebangunan rohani itu.

    Dan juga sering kali ketika masa penganiayaan, pergeseran politik dan pertumpahan darah, Roh Tuhan bergerak dengan penuh kuasa dan gereja bertumbuh dengan pesat seperti di banyak negara sekarang ini.

    Berdasarkan sejarah Indonesia, periode agama Budha dan Hindu terdapat diantara abad ke-5 dan 15. Islam masuk pada abad ke-13 dan semakin berpengaruh sampai abad ke-16 ketika Portugis membawa Indonesia dibawa pengaruh Eropa. Kemudian Indonesia terus berada dibawah kekuasaan kolonial Belanda selama 300 tahun, sampai mereka melepaskan kendali mereka tahun 1949, empat tahun setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
    ----------------------------------
    Kebangunan Indonesia
    adalah sebuah demon-
    strasi kekuasaan Tuhan
    ----------------------------------
    Kisah kebangunan di Indonesia adalah sebuah demonstrasi dari kekuasaan Tuhan. 1 Oktober 1965 adalah sebuah hari yang telah ditetapkan oleh partai komunis di Indonesia (partai komunis terbesar diluar Rusia dan Cina), untuk mengadakan langkah final untuk mengambil alih pemerintahan. Strategi ini harus mengorbankan nyawa dari 8 jenderal utama untuk menghancurkan pertahanan militer. Rencana ini tidak berhasil karena 2 orang dari para jenderal berhasil menyelamatkan diri dan memimpin serangan balik yang berbuahkan kemenangan.

    Salah seorang figur utama dikancah politik adalah seorang Kristen yang bernama Darius Marpaung, yang memimpin Persatuan Pekerja Kristen Indonesia pada saat itu. Dalam sepak terjangnya, ia berhasil memimpin grup-grup penentang komunis dalam strategi mereka untuk mengungkapkan niat-niat jahat komunisme.

    Taktik-taktik ini mencapai puncaknya pada sebuah pertemuan massal di Jakarta. Puluhan ribu orang memenuhi ibukota untuk mendengar Darius Marpaung membawakan pidato keras yang menantang pemerintah untuk membersihkan komunis dari kabinet.Dikemudian hari Marpaung menyatakan bahwa ia merasakan nasib bangsa ini ketika ia berdiri di podium dan ia benar-benar bergantung pada Tuhan yang memampukannya untuk mengucapkan pidato itu.


    Gerakan Anti Komunis 
    Presiden Sukarno tidak memiliki alternatif lain kecuali mengikuti kehendak gerakan anti komunis di masyarakat dan militer. Tuhan turut campur tangan pada saat-saat kritis dalam sejarah Indonesia




    Suharto, salah seorang dari jenderal yang berhasil selamat, dipilih menjadi presiden menggantikan Soekarno. Sekalipun ia berhasil menyelamatkan negaranya dari keruntuhan ekonomi, tapi justru sewaktu masa kepemimpinannyalah salah satu pembantaian yang tersadis terjadi. Gerakan anti-komunis baru mulai mereda setelah 400.000 orang dibantai.

    Para komunis, dalam usaha mereka untuk mengambil kekuasaan, telah membangkitkan kelompok oposisi dari masyarakat Islam, dan sebuah pembantaian massal kembali dilakukan atas perintah kaum muslim tersebut. Tetapi, pembantaian fanatik terhadap ribuan komunis tanpa menjalani pengadilan, telah menimbulkan efek samping terhadap banyak pelajar-pelajar muslim. Mereka menjadi jijik dengan perbuatan tersebut, sehingga mereka meninggalkan iman mereka.

    Para pelajar mantan muslim ini melihat perbedaan yang nyata dari sikap sebuah kelompok kecil Kristen. Jauh dari sikap yang haus akan darah, mereka melihat orang-orang Kristen ini 
    ----------------------------
    Demonstrasi kasih
    Kristus yang nyata
    ini telah menjadi
    kunci kebangunan rohani
    ----------------------------
    menuruti perintah Kristus "kasihilah musuhmu, berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu, berkatilah mereka yang membenci kamu". Orang-orang Kristen itu mengubur jasad yang tergeletak tak terurus, menampung para janda dan yatim piatu, dan seringkali mempertaruhkan nyawa mereka dengan melindungi tokoh-tokoh komunis dari ancaman pembunuhan. Demonstrasi kasih dari orang-orang Kristen ini adalah menjadi kunci dari kebangunan yang akan terjadi .

    Komunisme adalah sebuah pengaruh modern yang baru datang, tapi animisme dan okultisme telah mengikat dan mendominasi di setiap pulau selama beberapa abad. Banyak pulau terkenal sebagai pusat segala bentuk praktek gelap dan kepercayaan iblis. Misionaris Belanda yang pertama kali menginjil di sini hanya membawa sedikit hasil karena hambatan dari kekuasaan iblis. Hanyalah Injil yang bekerja dengan kuasa Ilahi yang dapat menembus kegelapan dan ketakutan yang telah berkuasa selama beberapa abad.Kaum Pentakosta berhasil berbuat lebih banyak, dan kini mereka menjadi grup yang cukup kuat.

    Salah seorang misionaris Pentakosta adalah Cornelis Groesbeek, yang tiba pada Januari 1921 dari Bethel Temple of Seattle, Washington, USA. Segera sesudah kedatangannya, ia dipanggil ke sebuah kuil milik raja di Bali untuk berdoa bagi anak gadisnya yang sakit. Rev. Groesbeek berdoa bagi anak tersebut dan ia disembuhkan dengan ajaib. Kemudian Raja itu menceritakan pada misionaris itu bahwa ia sebelumnya bermimpi melihat seorang pria dan memanggil pria tersebut untuk berdoa bagi anaknya. "Anda adalah orang yang saya lihat dalam mimpi itu" kata sang Raja. Lalu Rev. Groesbeek menjawab, "dan tuan Rajalah yang saya lihat dalam mimpi ketika Tuhan memanggil saya ke pulau tuan". Ini adalah salah satu mujizat yang biasa terjadi selama pemberitaan Injil mula-mula di Indonesia.

    Salah satu visi terbesar adalah pekerjaan Sekolah Alkitab di Indonesia, dan ini masih menjadi hal dibutuhkan sekarang ini. Misionaris dari New Zealand, Harvey John Walker, menjelaskan hal tersebut di Sekolah Alkitab-nya, yang didirikan oleh ayahnya di Tawangmango Bay. Mereka memiliki 130 samapi 140 siswa setiap tahun untuk waktu belajar selama 2 tahun. Para siswa berasal dari berbagai denominasi dan seluruh penjuru Indonesia. Banyak dari mereka yang lulus dengan baik dan membangun gereja-gereja baru.

    Pada tahun 1973, terdapat kira-kira 8.000.000 orang Kristen di Indonesia. Harvey Walker berkata bahwa telah terjadi pertumbuhan gereja sebesar 200 % pada 15 tahun terakhir, dan kini mendekati (1984) 14.000.000 orang Kristen, dimana 11.000.000 lebih dari mereka adalah golongan Pentakosta.

    Semua ini terbagi-bagi menjadi sekitar 80 kelompok yang berbeda, dan yang terbesar dari mereka adalah Gereja Pentakosta di Indonesia dengan jumlah 5.000 satelit gereja dengan jemaat 3.000.000 orang.

    Kebangunan Rohani di Indonesia kini telah semakin dewasa. Mungkin gerakan ini telah kehilangan spontanitasnya seperti yang terjadi pada awal-awal kebangunan, tapi yang jelas kebangunan ini terus berlanjut. Ini memang benar-benar kebangunan rohani!
Diterjemahkan oleh valent
sumber asli: www.thewaychristianministries.co.uk


http://www.angelfire.com/journal/redpalm4JC/indonesia.html

Jejak-jejak Kaki TUHAN

Jejak-jejak Kaki TUHAN


So'e adalah ibukota dari kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), bagian Timor Barat provinsi Nusa Tenggara Timur. Keadaan alam kabupaten ini tidaklah baik, selain curah hujannya sangat minim dan sumber mata air yang sedikit mengakibatkan usaha pertanian dan perkebunan tidak dapat menghasilkan secara maksimal. Akibatnya, kebutuhan pangan masyarakat terancam tidak terpenuhi.

Tahun 1916, domi (pendeta) yang pertama tiba di Mollo, bernama Guedings yang datang untuk membaptis murid yang percaya kepada Yesus. Mulailah didirikan sekolah dan tempat ibadah, tetapi belum ada nama gerejanya pada waktu itu. Gereja di Kapan (sekarang bernama Ebenhezer), gereja di Nunkolo, gereja di So'e (sekarang bernama Maranatha) sama seperti nama gereja mula-mula berdiri.

Indische Kerk merupakan gereja yang berada di Indonesia pada tahun 1817. Masuknya Injil pertama kali ke TTS tidak dapat dipisahkan dari kedatangan kolonial Belanda. Di setiap tempat yang ditaklukan dan dikuasai oleh Belanda selalu didirikan sekolah-sekolah (Sekolah Rakyat /SR). Di bangku pendidikan SR, injil diberitakan dalam pendidikan agama Kristen. Sebelum proses belajar mengajar dimulai selalu di awali dengan ibadah, di mana mereka bernyanyi, berdoa, dan membaca Alkitab. Demikianlah Injil diberitakan dan pendidikan memiliki peranan yang menentukan. Dengan demikian akhirnya murid-murid menjadi pengikut Kristen. Tetapi ada juga yang hanya ikut-ikutan, namun sebagian masyarakat lainnya masih tetap memegang kepercayaan suku mereka.

Tahun 1918, domi kedua adalah seorang militer yang bernama Krayer Van Alts. Dengan latar belakang militer, dia memerintahkan dengan tegas kepada semua masyarakat Mollo tanpa kecuali untuk menyerahkan semua berhalanya untuk dihancurkan. Tidak ada yang membantah, tetapi ada juga yang berhasil meloloskan diri dan menyembunyikannya, lalu melanjutkan ritual kepercayaannya secara sembunyi-sembunyi.

Tahun 1920, dilakukan baptis massal untuk orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, rambut masyarakat pria di daerah tersebut yang masih berkonde juga dipangkas semuanya. Dengan bertambahnya jumlah jemaat dan gereja, maka dibutuhkan lebih banyak pengajar dan pemimpin jemaat. Maka Belanda membuka sekolah Guru Inji di So'e pada tahun 1936 bernama STOVIL (Sekolah dengan jenjang pendidikan enam tahun. Dua tahun untuk memperoleh ijazah guru jemaat dan tiga tahun untuk ijazah pendeta). Semua biaya STOVIL ditanggung oleh pemerintah Belanda. Salah seorang pemuda yang bernama Benyamin Manuain dan seorang seniornya yang bernama Yonathan M.E. Daniel mendaftarkan diri menjadi siswa STOVIL. Karena dorongan hatinya untuk menjadi pemimpin jemaat.

Masa penjajahan Jepang
Pada masa Perang Dunia II, Jepang memutuskan untuk menduduki Indonesia dengan tujuan mendapat dukungan untuk melawan sekutu nantinya. Gereja mengalami kesulitan keuangan karena sumber keuangan yang selama ini berasal dari Belanda tidak diberikan lagi karena kekuasaannya telah berakhir di Indonesia. Kadatangan Jepang sebagai saudara tua dengan menunjukkan sikap manis yang demikian hanya untuk mengambil simpati masyarakat agar Jepang mendapat dukungan. Ketika membutuhkan hiburan, mereka mengambil banyak gadis untuk dijadikan sebagai pemuas nafsu mereka. Peristiwa traumatis yang dialami oleh gadis-gadis Indonesia, termasuk di Timor, meninggalkan bekas sampai sekarang. Kekejaman Jepang menumbuhkan sifat nasionalis yang kuat di dalam diri Benyamin Manuain seorang siswa STOVIL yang sedang mengajar di pulau Rote. Akhirnya pada tanggal 6 & 9 Agustus 1945 Jepang menyerah kalah karena kota Hirosima dan Nagasaki di bom oleh Amerika Serikat.

Tahun 1946 Belanda kembali ke Indonesia, semua siswa STOVIL yang belum menyelesaikan sekolahnya dipanggil kembali untuk melanjutkan pendidikannya hingga selesai. Akhirnya Benyamin Manuain menyelesaikan studinya tahun 1948 dan ditempatkan di kampung Ofu oleh ketua Sinode GMIT yaitu Edward Durkstra (Belanda) untuk periode 1947-1950). Semangat yang menyala di dalam diri Benyamin membuat ia harus bertentangan dengan Durkstra karena ia tidak menginginkan semua bantuan dari Belanda di samping sebuah prinsip yang dipegangnya bahwa urusan gereja dan negara tidak boleh dicampur-adukan, tetapi sebaliknya harus dipisahkan. “Gereja harus mandiri” katanya. Beberapa saat kemudian, mimpi Benyamin menjadi kenyataan di mana sponsor dari Belanda untuk semua pelayanan jemaat di Timor dihentikan sehingga jemaat Tuhan dengan sendirinya harus mendanai. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan gereja, maka jemaat belajar untuk membari lebih selain dari perpuluhan untuk meningkatkan persem-bahannya demi Kerajaan Allah, sehingga jemaat menjadi dewasa di dalam keuangan. Tahun 1960, Benyamin diangkat menjadi pemimpin jemaat di kota So'e yang sekarang menjadi gereja Maranatha. Beliau melayani jemaat yang berbahasa Indonesia, Sedangkan Yonathan melayani jemaat yang berbahasa daerah.

Pada masa kepemimpinan mereka, kebangunan rohani yang dahsyat terjadi. Kurt Koch mengatakan bahwa kegerakan Roh Kudus yang terjadi di TTS adalah kegerakan Roh Kudus yang tidak ada tandingannya dalam sejarah kebangunan rohani.

Kegerakan Kebangunan Rohani Besar
Jumlah umat Tuhan di TTS setelah Perang Dunia II melonjak pesat menjadi 80.000 jiwa. Hasil ini belum membuat Tuhan Yesus puas, karena Dia menghendaki supaya semuanya diselamatkan dan tak seorang pun yang binasa. Untuk melanjutkan karya keselamatan-Nya di TTS dengan melakukan kegerakan yang lebih besar lagi, Bapa di surga mengirimkan beberapa hamba-Nya untuk “mempersiapkan jalan” bagi-Nya. “Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran…” (Yes 40:3-4). Hamba-hamba Tuhan yang diutus untuk mempersiapkan jalan bagiNya antara lain adalah Johanes Amos Ratuwalu, tim pelayanan dari YPPII Batu-Malang dan Mr. Chen.

Johanes Amos Ratuwalu, anak seorang pendeta yang bernama Joseph Ratuwalu. Tahun 1963 dari desa Sulamu, dipindahkan ke pulau Semau sebagai Kepala Sekolah Rakyat (saat itu J.A Ratuwalu berumur 32 tahun). Di daerah ini, Ratuwalu mengalami suatu pengalaman rohani yang membuat dirinya melayani Tuhan dan dikenal banyak orang. Suatu ketika dengan dorongan roh Kudus, dia berbicara kepada Tuhan, “Jika Tuhan ingin memakai saya, berikan tanda sebagai berikut, yaitu jikalah ada seorang buta yang meminta untuk didoakan, buatlah dia menjadi sembuh.” Dua tiga hari kemudian Tuhan jawab doanya. Kejadian ini mengubah pekerjaannya dari seorang guru menjadi pengajar Injil. Perjalanan pelayanan mereka selanjutnya selalu disertai dengan tanda-tanda berupa kesembuhan-kesembuhan ajaib yang terjadi. Pertama kali melayani di sekitar kota Kupang, selanjutnya hingga seluruh pelosok pulau Timor hingga ke seluruh NTT.

Pelayanan kesembuhan yang dilakukan telah berhasil menarik banyak orang untuk menghadiri kebaktian-kebaktian yang diadakan. Pernah suatu kali ketika dia melayani di pulau Alor di desa Apui, seorang yang mati dibangkitkan oleh Tuhan Yesus. Bapa di surga memakai gerakan kesembuhan itu untuk membawa banyak orang kepada pertobatan, tetapi akhirnya justru kesembuhan itu sendirilah yang lebih diutamakan dalam kotbah yang disampaikan oleh J.A Ratuwalu daripada pertobatan. Akhirnya “Gerakan Kesembuhan” J.A Ratuwalu harus berakhir karena wanita, uang dan kesombongan. Ratuwalu menceraikan istrinya dan menikah untuk kedua kalinya walaupun istri pertamanya masih hidup.

Kemudian didirikannyalah YPPII (Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia) oleh Petrus Oktavianus, dalam setiap kotbah yang disampaikan oleh mereka menitikberatkan pada pertobatan, kekudusan dan pekerjaan Roh Kudus. Tema ini menimbulkan banyak pertanyaan lain dalam diri setiap orang yang hadir, yaitu “Mengapa di dalam GMIT, Roh Kudus tidak bekerja?” Beberapa saat kemudian, pertanyaan tersebut mendapatkan jawabannya ketika terjadi kebangunan rohani yang besar di TTS, yang akhirnya tercatat sebagai salah satu Kegerakan Rohani yang terbesar di dalam sejarah. Tetapi sayangnya banyak orang yang tidak mau menerimanya dan tidak mau mengakuinya. Firman Tuhan yang disampaikan dengan urapan Roh Kudus tersebut seperti mata bajak besi yang sedang “bekarja” mengolah tanah, mengeluarkan batu, menghancurkan tanah yang keras dan menjadikan lahan tersebut siap untuk ditanami benih unggul… benih ilahi yang hidup. Firman Tuhan yang hidup itu “menusuk” sangat dalam, pada setiap jemaat yang hadir sehingga mata hati mereka menjadi terang lalu menyadari dosa-dosanya. Banyak orang yang kemudian menjadi pengikut Yesus. Juga banyak le'u-le'u yang diserahkan untuk dibakar dalam setiap pelayanan mereka. Le'u-le'u adalah sejenis jimat. Pelayanan yang diurapi Roh Kudus selalu disertai oleh tanda-tanda ajaib/ mukjizat. (Mat 16:17-18) Penyertaan Roh Kudus di dalam pelayanan hamba Tuhan sangat penting, sebab tanpa-Nya mereka tidak memiliki kuasa untuk menjadi saksi Tuhan Yesus. Pelayanan ini mengubah hati setiap orang yang mendengarkannya.

Kegerakan itu Sudah Dimulai (26 September 1965)
Sesuatu yang positif berasal dari Tuhan mulai terjadi di kota So'e, di mana beberapa orang yang mengaku mendengar “suara” dan mendapat “penglihatan”, lalu menceritakannya kepada pemimpin jemaat dan orang-orang yang berada di sekeliling mereka. Berikut ini beberapa kejadian yang menggemparkan yang terjadi menjelang kebangunan rohani besar itu.

Sekitar bulan Juni-Agustus 1965, Benyamin Manuain yang sedang berkotbah tentang seorang Samaria yang mengambil air di sumur Yakub, kemudian bertemu dengan Tuhan Yesus dan mereka bercakap-cakap (Yoh 4:1-42). Sementara kotbah berlangsung seorang wanita tertawa sambil memandang ke depan, dan ternyata dia melihat gambar di tembok persis seperti apa yang dikotbahkan, yakni seorang Samaria yang sedang mengambil air kemudian bercakap-cakap dengan Tuhan Yesus. Kejadian itu sangat aneh dan baru pertama kali terjadi. Sejak saat itu penduduk di sekitar daerah itu datang kepada pemimpin-pemimpin jemaat mereka mengaku bahwa mereka mendengar dan mendapat penglihatan, yang mana memerintahkan dan menghendaki mereka untuk menyerahkan le'u-le'u dan ikat pinggang yang mereka kenakan untuk diserahkan kepada pemimpin jemaat dan selanjutnya dibakar. Suara-suara yang mereka dengar itu mengetahui semua yang tersembunyi baik di dalam hati, perbuatan maupun pikiran mereka.

Puncak kegerakan itu terjadi pada saat kebaktian di gereja Maranatha pada tanggal 26 September 1965 yang dimulai sejak pukul 16.00 dan kemudian berakhir pada pukul 23.00 yang dipimpin oleh Pendeta Benyamin Manuain. Sore itu banyak sekali pemuda dan pemudi So'e yang hadir memenuhi ruang kebaktian. Mereka mendengarkan kesaksian seorang yang bernama Nahor Leo, dia menceritakan ketika dia tidur siang dan masih dalam keadaan terlelap, ia melihat ada seseorang yang mendatanginya. Orang itu menanyakan le'u-le'u yang disimpan oleh Nahor lalu memerintahkannya untuk dikeluarkan dan dibakar. Nahor menyangkalnya dengan mengatakan tidak ada, tapi terus didesak dan akhirnya ia mengeluarkan le'u-le'u tersebut yang disimpan di dalam sebuah peti. Kesaksian yang semula disampaikan dengan biasa-biasa saja oleh Nahor berkembang sesuai dengan pimpinan Roh Kudus menjadi suatu kebangunan rohani besar yang mengubah hidup banyak orang malam itu. Pernyataan nubuatan disampaikan dengan penuh urapan Roh Kudus. Akhirnya terjadilah suatu terobosan yang mencabut dan merubuhkan setiap kubu-kubu pertahanan di dalam pikiran manusia, kemudian menanam dan membangun di atas dasar yang baru, dasar yang kuat di mana alam maut tidak dapat menguasainya. Mereka telah mengakui dosanya dan dipulihkan oleh Tuhan. Di akhir kebaktian, Nahor mengundang mereka untuk menghadiri pertemuan yang akan diadakan keesokan harinya pada pukul 11.00 di tempat yang sama, karena Roh Kudus ada sesuatu yang ingin Tuhan sampaikan pada pertemuan kebaktian tanggal 27 September 1965. Pada keesokan harinya, diterima pernyataan bahwa semua orang harus hadir lagi pada tanggal 28 September, karena Tuhan akan menunjuk secara langsung orang-orang yang akan diutus untuk melayani ke tempat yang akan ditunjuk oleh Roh Kudus. Akhirnya terbentuklah “Tim Satu” kemudian Tim dua, Tim Tiga dan seterusnya hingga mencapai 75 tim, dengan anggota tim yang bervariasi antara 3 orang, 10 orang, hingga 20 orang. Semua yang tergabung dalam tim itu dipilih langsung oleh Roh Kudus.

Semua kejadian yang mereka alami selalu disampaikan pemimpin jemaat, tetapi sayang pemimpin jemaat pada saat itu tidak sempat mencatatnya, tetapi ada beberapa laporan yang masih sempat diingat.


Mujizat Yang Tuhan Lakukan
Ada beberapa laporan yang masuk, seperti:
1. Orang mati dibangkitkan.
Pada suatu kebaktian sedang dilakukan pengakuan iman rasuli dalam gereja yang sederhana, Nikodemus Nale tiba-tiba saja terjatuh dan langsung meninggal. Tetapi kejadian tersebut tidak diterima begitu saja oleh keluarganya. Menjelang pagi Nikodemus hidup kembali. Dalam kisah perjalanannya ke surga, dia melihat bahwa jalan-jalannya semua terbuat dari emas murni yang tembus pandang. Di “sana” tidak ada matahari dan bulan, tetapi terangnya melebihi benda-benda tersebut. Keadaan alamnya sangat indah dan tidak dapat dilukiskan. Setelah itu dia diperhadapkan pada seorang “Bapak” yang di atas kepala-Nya kelihatan seperti ada pelangi yang melingkarinya. “Bapak” tersebut ternyata membuka sebuah buku yang berisi tulisan mengenai dirinya dan ternyata berisi semua pelanggaran-pelanggaran yang pernah dilakukannya sejak kecil. Nikodemus mengakui semuanya termasuk mencampur perak dari bahan lain, karena ia adalah seorang pengrajin perak. “Bapak” tersebut mengatakan, “Engkau harus kembali untuk memberitahukan kepada anak-anakmu untuk hidup di dalam kasih sebab kasih itulah yang terutama, karena KASIH MENUTUPI BANYAK PELANGGARAN.” Keesokan paginya Nikodemus benar-benar “kembali” dan hidup. Lalu ia segera memanggil anak-anaknya dan menyampaikan pesan dari Tuhan untuk percaya kepadaNya dan hidup di dalam kasih. Kejadian itu mengubah tujuan hidupnya.
Seorang anak yang berumur dua tahun meninggal, dia adalah seorang anak dari Pendeta Liunome. Tujuan dari hal ini adalah agar istri pendeta itu bertobat dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan serta mengizinkan suaminya untuk pergi pelayanan bersama-sama dengan tim doa. Selesai menyampaikan pesan kepada istri pendeta ini Nona Kaci (anggota tim doa) menyampaikan pesan Tuhan “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi dalam nama Yesus orang Nazaret itu bangkitlah!!” Secara perlahan, anak itu mulai menggerakkan tangannya, membuka matanya, menggerakkan kakinya dan kemudian meminta minum. Melihat hal itu istri pendeta terharu dan menangis.
Sejak kejadian itu, setiap kali ada orang yang mati. Maka hal itu tidak begitu saja diterima oleh pihak keluarga, tetapi dilaporkan kepada tim doa untuk didoakan dengan harapan untuk dihidupkan lagi. Jika setelah didoakan masih belum juga hidup, barulah jenazah tersebut di kuburkan.

2. Air menjadi anggur
Suatu hari Tuhan menyuruh Yakoba dan beberapa orang temannya untuk menyiapkan periuk tanah sebagai tempat penyimpanan air dan kemudian ditutup dengan kain putih. Tuhan menyuruh mereka untuk berdoa tiga hari tiga malam. Tuhan menyuruh mereka untuk menyediakan 12 botol untuk diisi penuh dan dibagi-bagikan kepada orang-orang yang akan ditunjuk oleh Tuhan Yesus. Botol yang mereka isi dengan anggur tersebut tidak habis-habis. Setiap kali selesai perjamuan, botol anggur tersebut selalu terisi penuh kembali hingga berkelimpahan. Tahun 1968, air menjadi anggur itu terjadi kembali dengan cara yang sama.
Pada tanggal 24 juni 2000, Peristiwa air menjadi anggur kembali terjadi di kampung Aman. Dengan dipimpin oleh Ibu Liufeto, mereka bersama-sama mendoakan air supaya berubah menjadi anggur yang akan digunakan untuk perjamuan kudus. Memang saat itu anggur yang berada dan dijual di kota So'e adalah anggur yang memiliki kadar alkohol tinggi sehingga gereja tidak mempunyai pilihan lain selain dari membeli anggur tersebut untuk dipergunakan dalam Perjamuan Kudus. Tuhan menyatakan kemuliaanNya. Tuhan mengubah air menjadi anggur di So'e ialah selain untuk menyatakan kemuliaan-Nya, juga karena Tuhan tidak menginginkan umat-Nya di So'e menggunakan anggur yang mempunyai kadar alkohol tinggi dalam perjamuan Kudus di gereja dan ini adalah suatu dugaan yang masuk akal. Tuhan juga kemudian melakukan mujizat air menjadi anggur untuk yang ke 4-5 kalinya.

3. Panggilan melayani
Banyak sekali orang yang datang dan mengaku bahwa mereka diperintahkan Tuhan Yesus untuk pergi melayani bersama-sama dengan nama-nama yang didengarnya dari Tuhan. Lalu, terbentuklah sebuah tim doa dan mereka diberi nomor urut oleh Y.M.E Daniel.

4. Menyebrangi Sungai
Ketika dalam perjalanan pelayanan mereka harus melewati sebuah sungai yang sedang banjir, Tuhan Yesus memerintahkan untuk menyeberangi-nya saat itu juga. Saat mereka melakukannya banjir tersebut menjadi surut. Semakin mereka ke tengah, airnya semakin surut dan mereka akhirnya berhasil melewati sungai itu.

5. Tidak menjadi lapar
Ada kejadian aneh yang terjadi pada waktu tim doa melayani di kampung Babuin. Makanan yang didapat pada hari itu adalah jagung titi sebanyak dua liter yang dimakan oleh 58 orang, dan ajaibnya setelah dimakan dengan pengucapan syukur mereka tidak merasa lapar selama sehari penuh. Pernah suatu hari masih di kampung itu juga, mereka makan bersama pada siang hari dengan makanan yang ada cuma satu bokor kecil nasi untuk dimakan kira-kira 100 orang. Setelah dimakan dengan pengucapan syukur, masih ada sisa makanan dan semua orang yang hadir di tempat itu menjadi kenyang. Seperti mujizat yang Tuhan Yesus lakukan “Lima roti dan dua ikan.”

6. Berbicara dengan bahasa lain
Seorang bernama Mel Tari salah satu anggota tim doa. Ketika ia berada di Amerika, ia hadir dalam suatu pertemuan kebaktian di mana ia harus menceritakan tentang kasih Tuhan, orang yang akan menterjemahkan kesaksiannya ke dalam bahasa Inggris berhalangan hadir. Sementara sudah waktunya untuk ia berbicara. Tetapi hal itu tidak menjadi halangan bagi Tuhan untuk melakukan kehendakNya. Tuhan menyuruh-nya maju ke depan dan saat itulah Tuhan mulai mengatakan sesuatu dengan menyuruhnya untuk memulai dengan kata “ladies and gentleman” dan ia dengan lancar ia berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris seperti orang yang telah terbiasa melakukannya hingga selesai. Orang-orang yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan bahwa bahasa Mel Tari sangat baik.
Mel Tari menuliskan bahwa pada masa kegerakan Tuhan itu telah terjadi 200.000 orang telah bertobat dan dimenangkan bagi Kerajaan Allah. Jumlah yang menyerahkan hidupnya pada Tuhan Yesus saat kegerakan itu terjadi sangat banyak sehingga seluruh TTS (95%-an) memeluk Kristen, kecuali daerah Boti dan beberapa desa di Amanuban Timur.

Mengapa Tuhan Melakukannya?
Jika terjadi kegerakan kebangunan rohani di so'e maka ada alasan yang kuat mengapa Tuhan melakukannya?
1. Mereka harus diselamatakan sebelum Gerakan 30 September (G30S) terjadi. Sebagain di antara mereka mungkin akan menjadi seperti seorang penjahat yang disalibkan di sebelah kanan Tuhan Yesus yang diselamatkan pada detik-detik terakhir.
2. Saat itu masih banyak anggota masyarakat luas di seluruh TTS yang masih belum beragama. Setelah G30S gagal, maka mereka akan dicurigai sebagai anggota komunis oleh pemerintah. Untuk menghindari pencarian dan penangkapan oleh petugas, maka banyak yang memutuskan untuk menjadi anggota gereja, tetapi tanpa disertai dengan pertobatan. Jumlah mereka sangat banyak. Karena itu mereka perlu untuk “ditolong”, sehingga mereka dapat mengetahui bahwa “tempat pelarian” tersebut sebenarnya adalah tempat pelarian yang tepat, karena mereka akan bertemu dengan Tuhan Yesus yang adalah Juruselamat dunia.
3. Kondisi kesehatan masyarakat yang rentan terhadap berbagai macam penyakit, berhubung dengan kelaparan hebat yang sedang melanda mereka, sehingga mereka perlu disembuhkan. Jumlah mereka yang harus “diselamatkan” sangat banyak, dan tersebar luas di seluruh pelosok TTS. Karena itu, dibutuhkan banyak tim untuk pergi ke sana.

Pengaruh gerakan kebangunan rohani ini sangat terasa dengan banyaknya orang yang terlibat di dalamnya. Hampir semua kegiatan terhenti, maka So'e kelihatan juga seperti kota mati. Diadakah pencarian informasi yang dilakukan oleh petugas keamanan, tetapi mereka tidak melihat tidak ada hal-hal yang melanggar hukum yang telah terjadi. Mereka didapati berbicara tentang pertobatan, pengakuan dosa, dan penyesalan atas kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan. Mereka juga membakar le'u-le'u, membuang minuman keras dan menghancurkan botol-botolnya sehingga menurut polisi, mereka tidak bisa ditangkap karena ternyata mereka juga telah membantu polisi, dan perbuatan mereka sangat positif dan tidak melanggar hukum. Di So'e yang terdengar hanyalah perbuatan-perbuatan Tuhan yang dahsyat dan ajaib.

Dewan gereja di Timor telah mengakui bahwa kebangunan Rohani yang terjadi di So'e ini adalah pekerjaan Roh Kudus, tetapi mereka belum bisa menerima keberadaan tim doa dan mereka kelihatan berhati-hati untuk menerima tim doa, sehingga harus “menunggu buah roh” dari pelayanan tim doa. Waktu untuk “menunggu buah roh “ dihasilkan cukup lama, yaitu hingga 36 tahun kemudian, yaitu pada tahun 2001 dimana keberadaan rim doa baru diterima di tingkat Sinode GMIT. Setelah 38 tahun kemudian, sejarah menceritakan bahwa kegerakan tersebut masih berlanjut hingga saat ini, sehingga tim doa melonjak menjadi 600 di seluruh NTT pada tahun 2002, dan menjadi 2000 tim doa pada tahun 2003.
Semua orang yang terlibat dalam kebangunan rohani di TTS adalah manusia biasa yang juga memiliki kelemahan. Tetapi, kelemahan tersebut tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk menolak keberadaan kebangunan rohani yang telah terjadi. Saat ini 30 tahun sudah lewat, tetapi kegerakan rohani itu masih tetap ada dan setiap tahunnya pada tanggal 26 September selalu diperingati sebagai hari kebangunan rohani.

Semakin serupa dengan Kristus. Amin.

Dikutip : "Jejak-jejak Kaki TUHAN"
Penulis : Jermia Manu
Penerbit : Metanoia Juli 2004




Sumber
http://wind-of-timor.blogspot.com/2007/10/jejak-jejak-kaki-tuhan.html

Melaksanakan Amanat Agung Kristus

Melaksanakan Amanat Agung Kristus

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th
Khotbah Ibadah Raya GBAP El Shaddai Palangka Raya
Minggu, 06 Januari 2013


“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20) 

PENDAHULUAN

Amanat Agung itu demikian pentingnya, bukan saja karena merupakan misi utama semua gereja, tetapi juga karena gereja-gereja baru akan terbentuk apabila ada orang-orang yang taat melaksanakan Amanat Agung tersebut. Tanpa Amanat Agung tidak akan ada gereja-gereja lokal. Pelaksanaan Amanat Agung menghasilkan gereja-gereja lokal. 

Gereja adalah wakil dari Kerajaan Allah di dunia ini dan diperintahkan untuk membawa berita Injil ke semua manusia di bumi. Jika kita melihat prioritas dari program-program, berbagai aktivitas sebuah gereja sekarang ini, kita mungkin bertanya-tanya apakah kita telah lupa atau bingung akan misi kita sebagai orang-orang percaya. Kita sibuk, tetapi sibuk mengerjakan apa? Berapa banyak program, pertemuan, dan aktivitas kita yang benar-benar menghasilkan jiwa-jiwa baru? Jika kita tergugah untuk memenuhi Amanat Agung Kristus, maka kita harus menjadi gereja yang misioner.

Sebuah gereja yang misioner adalah gereja yang melaksanakan misi. Kata “misi” atau “mission (Inggris)” berasal dari kata Latin “missio” yang diangkat dari kata “mittere”, merupakan terjemahan dari kata Yunani “apostello”, yang artinya “mengirim” atau “mengutus”. Secara umum kata misi bisa merujuk pada pengutusan seseorang dengan tujuan khusus, misalnya misi kesenian, misi budaya, dan lain-lain. Dalam konteks kekristenan, misi dipahami dalam arti pengiriman atau pengutusan gereja ke dalam dunia, khususnya melalui sekelompok pekerja yang disebut misionaris untuk menjangkau orang-orang kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Dalam perkembangannya, pengertian misi pada saat ini mencakup makna yang cukup luas, yaitu: (1) Pengiriman atau pengutusan misionari ke daerah tertentu; (2) Aktivitas yang dijalankan para misionari; (3) Wilayah geografis di mana para misonaris bekerja; (4) Lembaga yang mengutus para misionaris; (5) ladang misi atau lapangan misi yaitu dunia non Kristen; (6) Pusat pengutusan misionaris; dan (7) Rangkaian pelayanan yang secara khusus dimaksudkan untuk menyebarkan agama Kristen dan pendirin jemaat baru.

Istilah “mission” dan “missions” tidaklah sama. Para ahli misiologi membedakan kedua istilah tersebut. “Mission” merupakan suatu keseluruhan yang Allah tugaskan kepada gereja, baik itu bersifat pelayanan kepada Allah, anggota gereja, maupun orang yang belum percaya kepada Kristus. Sedangkan “missions” merupakan partisipasi gereja dalam tugas peberitaan Injil yang Allah percayakan pada gereja-Nya.

DASAR-DASAR KITAB SUCI 

Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus adalah misi gereja. Memenuhi Amanat Agung adalah tujuan utama gereja. Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus adalah misi kita yang merupakan kesinambungan dari misi Yesus Kristus. Dalam Matius 28:19,20 dan ayat-ayat pararlel lainnya, Yesus memberikan perintah kepada murid-muridnya. Inilah Amanat atau Perintah Agung bukan sekedar ayat agung, yang terus berlaku (kontinuitas) “Sampai akhir zaman (e?? t?? s??te?e?a? t?? a????? - heôs tês sunteleias tou aiônos) ”. Jadi gereja yang misioner adalah gereja yang mengemban Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dan menekankan pentingnya “menjadikan semua bangsa murid Kristus”. Perhatikan Amanat Kristus dalam ayat-ayat berikut ini:

1. Matius 28:18-20, “Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

2. Markus 16:15-20, “Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. 16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya”. 

3. Lukas 24:47-51, “dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga”. 

4. Kisah Para Rasul 1:4-9, “Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka”. 

PRINSIP-PRINSIP DASAR PELAKASANAAN AMANAT AGUNG

Karena itu, ada tujuh hal yang perlu menjadi perhatian gereja dalam melaksanakan Amanat Agung Kristus berdasarkan empat bagian ayat-ayat Alktab diatas (Matius 28;18-20; Markus 16:15-20; Lukas 24:47-51; Kisah Para Rasul 1:6-11), yaitu:

1. Penginjilan Sebagai Ujung Tombak (Markus 16:15)
Penginjilan adalah ujung tombak pelaksanaan Amanat Agung, atau dengan kata lain, pemberitaan Injil merupakan tahap pertama dala pekerjaan misi. Penginjilan merupakan suatu proklamasi Injil Yesus Kristus yang berkuasa, dalam kuasa Roh Kudus dengan cara yang dapat dimengerti agar manusia bertobat kepada Tuhan Yesus Kristus. Karena itu, gereja harus meletakkan tugas menyampaikan Injil kepada semua orang di dunia dalam tempat yang pertama. Khotbah, pengajaran, doa, program, rencana, pelatihan dan lainnya, semuanya harus dipusatkan disekitar tujuan ini. Para pemimpin gereja seharusnya menjadi pemobilisir dari anggota tubuh Kristus, memberi inspirasi dan latihan bagi orang-orang percaya untuk bersaksi dan memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus. 

Tetapi, kesalahpahaman lain tentang Amanat Agung yang kadangkala muncul adalah konsep bahwa pekerjaan misi merupakan tugas khusus untuk murid-murid Tuhan Yesus (kaum rohaniwan seperti pendeta atau penginjil, dan bukan untuk jemaat awam). Beberapa bahkan berpendapat bahwa penginjilan merupakan karunia khusus yang tidak harus dilakukan oleh setiap orang percaya. Pandangan ini tentu saja tidak sesuai dengan esensi Amanat Agung. Amanat Agung ditujukan bagi “semua bangsa” dan disertai janji “sampai akhir zaman”. Kedua fakta ini tidak mungkin hanya dimaksudkan untuk 11 murid Tuhan saja. Karena itu, semua aktivitas gereja dikaitkan dengan mobilisasi anggota-anggota gereja untuk menjadi pemenang jiwa. Jika kita ingin memenuhi Amanat Agung Kristus, kita harus melakukannya menurut pola Perjanjian Baru. Dalam kitab Kisah Para Rasul kita menemukan pola Perjanjian Baru yaitu : setiap orang, di mana saja, setiap ada kesempatan, setiap hari menyampaikan kesaksian dan memenangkan jiwa. Jadi penginjilan menjadi bagian alami dari kehidupan setiap hari. Dengan demikian gereja lokal : pemimpin-pemimpin dan para anggotanya harus dimobilisir untuk tugas ini.

2. Injil adalah Kabar Baik untuk Semua Bangsa (Matius 28:19: Markus 16:15)
Injil adalah kabar baik untuk semua orang. Kata “Injil” merupakan Arabisasi untuk kata Yunani "e?a??e???? - euaggelion" yang artinya adalah kabar baik (good news). Kekristenan menggunakan kata “eunggelion” dengan arti “berita sukacita atau kabar baik dari Allah tentang Yesus Kristus dan karya penebusanNya bagi dunia” (Roma 1:16; 1 Korintus:15:1-4). 

Dosa itu bersifat universal karena itu Injil yang adalh kabar baik bersifat universal. Tidak ada seorangpun manusia yang pernah hidup di bumi ini bebas dari dosa. Dosa telah menyebabkan manusia mengalami kerusakan total (total depravity) dan ketidakmampuan total ((total inability). Kerusakan total berarti: (1) dosa telah menjangkau setiap aspek natur dan kemampuan manusia: termasuk rasio, hati nurani, kehendak, hati, emosinya dan keberadaannya secara menyeluruh (2 Korintus 4:4, 1Timotius 4:2; Roma 1:28; Efesus 4:18; Titus 1:15); dan (2) secara natur, tidak ada sesuatu dalam diri manusia yang membuatnya layak untuk berhadapan dengan Allah yang benar (Roma 3:10-12). Sedangkan ketidakmampuan total berarti: (1) Orang yang belum lahir baru tidak mampu melakukan, mengatakan, atau memikirkan hal yang sungguh-sungguh diperkenan Allah, yang sungguh-sungguh menggenapi hukum Allah; (2) tanpa karya khusus dari Roh Kudus, orang yang belum lahir baru tidak mampu mengubah arah hidupnya yang mendasar, dari dosa mengasihi diri sendiri menjadi kasih kepada Allah. Perlu ditegaskan bahwa ketidakmampuan total bukanlah berarti orang yang belum lahir baru sesuai naturnya tidak mampu melakukan apa yang baik dalam pengertian apapun. Ini berarti, orang yang belum lahir baru masih mampu melakukan bentuk-bentuk kebaikan dan kebajikan tertentu. Tetapi perbuatan baik ini tidak digerakan oleh kasih kepada Allah dan tidak pula dilakukan dengan ketaatan yang sukarela pada kehendak Allah. 

Karena itulah, jangkauan penebusan kalau dilihat dari sifatnya mulai dari perorangan, satu bangsa, seluruh dunia, bahkan alam semesta. Keselamatan adalah untuk dunia ini dengan demikian keselamatan itu bersifat universal (Yohanaes 3:16; 1 Yohanes 2:2) atau dengan kata lain, jangkauan penebusan bersifat tidak terbatas (unlimited atonement). Karena itu, perintah untuk memberitakan Injil dalam amanat Kristus adalah “pergi ke seluruh dunia” dan “menjadi semua bangsa muridNya”. Ajaran tentang penebusan tak terbatas (unlimited atonemant) memberikan kepada para pemberita Injil jaminan dan kebebasan dalam menyampaikan berita, sehingga ia dapat dengan tulus percaya bahwa ia memiliki berita yang dirancang dan tepat menjawab kebutuhan manusia yang datang mendengarkan perkataannya. (Matius 28:19; Markus 16:15-16). 

Tuhan telah menyediakan keselamatan untuk semua orang dan Roh Kudus meyakinkan manusia agar menerima keselamatan. Walaupun demikian, Alkitab juga mengajarkan bahwa tidak semua orang akan diselamatkan. Hal ini merupakan misteri Allah dalam pemilihan, dan terjadi karena penolakan dan ketidakpercayaan kepada Kristus (Yohanes 5:10; 2 Korintus 5:18-20; Titus 2:11). Charles C. Ryrie menjelasan menjelaskan antara hubungan pemilihan dengan percaya sebagai berikut. “memang, pemilihan tentu saja menegaskan bahwa orang-orang yang dipilih akan diselamatkan, tetapi pemilihan itu sendiri tidak menyelamatkan mereka. Orang diselamatkan karena anugerah oleh iman pada kematian pengganti yang dialami Kristus. Dan tentu saja, mereka harus belajar tentang kematian Kristus untuk mengisi iman mereka. Dengan demikian, pemilihan kematian Kristus, kesaksian tentang kematianNa, dan iman orang itu sendiri, semuanya perlu agar orang itu dapat diselamatkan”. Jelaslah bahwa keputusan untuk menerima atau menolak Kristus adalah tanggung jawab manusia. Menolak Kristus berarti tidak diselamatkan. Jadi apabila seseorang tidak menerima keselamatan, dalam hal ini Allah tidak dapat dipersalahkan. Persediaan keselamatan cukup untuk semua manusia.

3. Tanda Awal yang Kelihatan dari Penerimaan Injil dan Pertobatan adalah Baptisan Air dalam Nama Allah Tritunggal (Matius 28:19)
Baptisan air oleh sebagian orang telah dianggap sebagai anugerah yang menyelamatkan atau syarat keselamatan. Alkitab tidak mengajarkan demikian, sebaliknya Alkitab menunjukkan bahwa baptisan air bukanlah anugerah yang menyelamatkan atau pun syarat keselamatan (1 Korintus 1:17). Baptisan air itu penting tetapi bukanlah syarat keselamatan. Makna Baptisan air adalah: (1) Baptisan air adalah tanda (kepada) pertobatan (Matius 3:11); (2) Tanda ketataan kepada perintah Tuhan, bahwa seseorang telah lahir baru atau telah diselamatkan (Matius 28:18,19); (3) orang percaya yang telah lahir baru (atau dibaptis Roh Kudus), telah bersatu dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitanNya, dan secara simbolik persatuan tersebut ditunjukkan melalui peristiwa baptisan air (Roma 6). (4) Baptisan air merupakan upacara (inisiasi) masuk kedalam keanggotaan tubuh Kristus yang kelihatan, disebut keanggotaan gereja lokal. (5) Baptisan air adalah kesaksian bahwa orang tersebut telah dimeteraikan dan menerima hidup baru dan mengambil bagian dalam kematian dan kebangkitan Kristus (Roma 6:3-6). (6) Baptisan juga menandakan bahwa seseorang menjadi pengikut atau murid Kristus yang sah (Matius 28:19,20). 

Baptisan air dilakukan melibatkan keputusan dan pilihan manusia. Karena itu, berdasarkan pengertian ini, maka baptisan air dilakukan setelah lahir baru (diselamatkan) yaitu setelah percaya dan bertobat (Markus 16:15; Kisah Para Rasul 2:4,33,37-41). Untuk dibaptis air seseorang harus menerima Injil (Matius 28:19), bertobat (Kisah Para Rasul 2:38), dan memiliki iman (Kisah Para Rasul 2:41; 8:12; 18:12; Galatia 3:26,27);

Jadi, dasar atau fondasi dari legal (sah) atau tidaknya suatu baptisan air adalah kedua hal berikut ini, dan jika kedua syarat ini telah dipenuhi, maka tidak perlu ada pengulangan baptisan, yaitu: (1) Yang akan menerima baptisan air itu adalah orang yang sudah percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan penebus, yaitu mereka yang sudah dilahirbarukan oleh Roh Kudus, dan masuk dalam “kovenan” anugerah. (2) Baptisan air, harus dilakukan dalam nama Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yang menjadikan upacara itu kudus. 

Menarik untuk memperhatikan secara khusus, frase Yunani yang tertulis di Matius 28:19 yaitu “ßapt????te? a?t??? e?? t? ???µa t?? pat??? ?a? t?? ???? ?a? t?? a???? p?e?µat?? - baptizontes autous eis to onoma tou patros kai tou uiou kai tou agiou pneumatos” yang diterjemahkan menjadi “baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus”, di mana dalam frase itu disebutkan tiga buah nama yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus, tetapi kata kata Yunani “eis to onomo” yang diterjemahkan “dalam nama” adalah nominatif singular (bentuk tunggal, bukan bentuk jamak)! Kata “nama” dalam Alkitab bahasa Yunani ditulis dengan “???µa - onoma” (bentuk tunggal), bukan dengan “???µata – onomata” (bentuk jamak). Demikian juga dalam Alkitab bahasa Inggrisnya, diterjemahkan name (bentuk tunggal), bukan names (bentuk jamak). Karena itu ayat ini mengajarkan tentang Trinitas, di mana bukan hanya menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu setara, tetapi juga menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu adalah satu atau esa. Keesaan Allah ini jelas dinyatakan dalam Alkitab terutama dalam Ulangan 6:4. Disini, kata Ibrani “esa” adalah adalah “Ekhad” yang menunjuk kepada “satu kesatuan yang mengandung makna kejamakan; dan bukan satu yang mutlak”. Jika yang dimaksud “satu-satunya; atau satu yang mutlak” maka dalam bahasa Ibrani yang digunakan adalah “yakhid”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Amanat Agung adalah misi Allah yang Esa, yaitu Allah Tritunitas karena misi ini melibatkan ketiga Pribadi dari Allah Trinitas. 

4. Fokus pada pemuridan: Sasaran Amanat Agung adalah menjadikan murid-murid Kristus (Matius 28:19-20)
Banyak yang memahami inti Amanat Agung terletak hanya pada penginjilan (Matius 28:19-20). Pemahaman tersebut didasarkan pada penekanan kata “pergilah” yang diletakkan di awal kalimat yang diikuti langkah selanjutnya yaitu pemuridan, baptisan dan pengajaran. Tetapi jika diperhatikan menurut struktur tata bahasa Yunani ayat 19-20, maka inti Amanat Agung justru terletak pada pemuridan. Hal hal ini didasarkan pada kata imperatif untuk kata kerja “jadikanlah murid” yang diikuti oleh tiga partisipel (anak kalimat), yaitu “pergilah”, “bapiskanlah” dan “ajarkanlah”. 

Penjelasan lebih lanjut, mari kita memperhatikan bahwa dalam bahasa Yunani ayat tersebut menyebutkan empat kata kerja, yaitu : “pergilah (p??e??e?te? poreuthentes), jadikanlah murid (µa??te?sate mathêteusate), baptiskanlah (ßapt????te? baptizontes), dan ajarkanlah (d?das???te? didaskontes)”. Kata “pergilah, baptiskanlah, ajarkanlah” adalah kata kerja partisip atau bentuk kata kerja bantu. Kata “jadikanlah semua bangsa muridKu {µa??te?sate pa?ta ta e???; mathêteusate panta ta ethnê; jadikanlah murid(-Ku) semua bangsa-bangsa}” adalah kata kerja imperatif atau kata kerja bentuk perintah. Jadi fokus Amanat Agung adalah “menjadikan semua orang/bangsa murid Kristus. kata Yunani untuk murid adalah Mathetes yang menunjuk kepada para pengikut Yesus atau orang-orang percaya kepada Kristus, yaitu orang-orang yang mengaku bahwa Yesus adalah Kristus dan Tuhan. Kata murid dalam Alkitab Perjanjian Baru tercatat 269 kali, sedangkan kata Kristen dicatat hanya 3 kali, dan kata orang percaya hanya 2 kali. Fakta ini memberitahukan kita bahwa betapa pentingnya panggilan Tuhan Yesus bagi orang yang sudah percaya kepadaNya, supaya menjadi murid-Nya yang sejati. Dengan demikian tugas pengabaran Injil tidak boleh lepas dari tugas pemuridan. Perhatikan skema berikut :

PROSES SKEMATIK PELAKSANAAN AMANAT AGUNG
 --------------------------------------------------- MISI -------------------------------------------------
    
Gambar skematik di atas didasarkan pada Amanat Agung Kristus dalam Matius 28:19-20. Di dalamnya terdapat siklus empat langkah untuk menjangkau dunia bagi Kristus, yaitu: (1) Dunia hanya dapat dijangkau jika orang percaya (gereja) pergi memberitakan Injil dan bersaksi; (2) Orang-orang yang telah mengambil keputusan (komitmen) untuk mengikut Kristus harus menyatakan pengakuan imannya dimuka umum melalui baptisan air. Baptisan adalah kesaksian awal yang dapat dilihat dari luar tentang pengalaman seseorang dengan Kristus; (3) Orang-orang yang baru menjadi pengikut Kristus harus diajarkan perintah-perintah (doktrin) Tuhan kita dan dibimbing untuk melakukan (praktek) perintah-perintah itu dalam ketaatan, sukacita dan kasih kepada Kristus; (4) Menjadikan orang-orang murid Kristus melalui ketiga langkah sebelumnya. Dan setelah menjadi murid, orang-orang percaya tersebut diperintahkan untuk “pergi dan menjadikan semua bangsa murid Kristus”. Jadi, siklus ini kembali ke titik awal dan jika dilaksanakan akan menghasilkan lingkaran kesaksian yang terus menerus semakin besar “sampai akhir zaman”.

5. Metode Pemuridan adalah Pengajaran (Doktrinal) dan Tindakan Melakukan (Praktikal)
Rasul Paulus menasihati Titus demikian “Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat” (Titus 2:1). Selanjutnya Rasul Paulus menghubungkannya ajarah sehat dengan praktek kehidupan sehari-hari (Titus 2:1-14). Ajaran sehat adalah doktrin atau didaskalia. Kata ini berkaitan dengan apa yang diajarkan. Ajaran sehat akan memelihara orang percaya agar tetap sehat dan terhindar dari kekeliruan. Doktrin yang sehat menghasilkan pertumbuhan dan paktek kehidupan kudus dan berkenan kepada Allah. 

Kata doktrin berarti sesuatu yang diajarkan, pengajaran, instruksi; prinsip-prinsip agama yang diajarkan; atau lebih harfiah doktrin berarti mengajarkan yang dasar. Kata Yunani “doktrin” adalah “d?das?a??a (didaskalia); d?da?? (didakhê)” dari akar kata “d?das?? (didaskô)” yang berarti "mengajar". Sehingga "doktrin" secara konseptual adalah hal-hal yang diajarkan. Kata doktrin ini digunakan sebanyak 56 kali di dalam Authorised Version (Alkitab bahasa Inggris). Salah satunya terdapat di dalam Kisah Para Rasul 2:42, di mana dikatakan bahwa para petobat gereja yang mula-mula bertekun dalam pengajaran (doktrin) para rasul. Dari tersebut, maka doktrin dapat didefinisikan sebagai pengajaran-pengajaran dasar yang diajarkan. Dalam pengertian yang luas doktrin mencakup semua kebenaran firman Tuhan yang diajarkan. Doktin itu sendiri bersumber dari Alkitab yang adalah Firman Allah. Sehingga untuk pemakaian Kristen, doktrin dapat di definisikan sebagai pengajaran-pengajaran dasar Kristen yang diajarkan yang bersumber dari Alkitab. 

Jadi, orang-orang yang baru menjadi pengikut Kristus harus diajarkan perintah-perintah (doktrin) Tuhan kita dan dibimbing untuk melakukan (praktek) perintah-perintah itu dalam ketaatan, sukacita dan kasih kepada Kristus. Kristus memerintahkan para muridNya “ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Matius 20:20); dan dalam Yohanes 13:17 Yesus berkata “Jikalau kamu tahu semua ini (doktrin), maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya (praktek)”.

Saat ini, ada serangan yang hebat terhadap doktrin yang sehat. Ada upayan pembelotan terhadap masalah-masalah doktrin dan ajakan berpaling pada filsafat-filsafat manusia dan ajaran-ajaran setan. Banyak gereja tidak memiliki waktu mengkhotbahkan atau mengajarkan doktrin. Mereka telah berpaling kepada pidato, politik, etika, khotbah dari buku atau injil sosial yang mengatakan bahwa doktrin tidak berguna lagi dan ketinggalan zaman. Rasul Paulus Menubuatkan “Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya” (2 Timotius 4:3). 

Mengingat bahwa pada akhir zaman kapasitas doktrin-doktrin iblis yang menyesatkan dan menghancurkan kehidupan manusia akan semakin meningkat, maka kita perlu mengetahui doktrin yang benar. Doktrin iblis bisa berupa: berupa filsafat, tahyul dan tradisi-tradisi manusia (Matius 22:9; 24:3-13; Galatia 1:6-9). Untuk mengenal doktrin-doktrin yang palsu kita tidak harus mempelajari doktrin palsu tersebut. Hal yang terpenting adalah mengenal dan memahami doktrin yang benar. Dengan mengetahui yang benar kita dapat membedakannya dari yang palsu. 

Berikut ini adalah ciri-ciri dari doktrin yang benar, yaitu; (1) Doktrin yang Benar Harus Sehat dan menghasilkan karakter yang kudus (1 Timotius 1:10; 2 Timotius 4:2-4; Titus 1:9; 2:1). Doktrin yang benar adalah doktrin yang sehat. Doktrin yang sehat akan memelihara orang percaya agar tetap sehat dan terhindar dari kekeliruan. Doktrin yang sehat menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan rohani yang sehat bagi orang percaya. Doktrin sehat menghasilkan paktek kehidupan yang kudus dan berkenan kepada Allah. Merupakan fakta yang terbukti bahwa doktrin mempengaruhi karakter. Apa yang dipercayai seseorang sangat besar mempengaruhi perbuatannya. Jika seseorang menerima dan mengikuti doktrin yang sehat maka doktrin itu akan menghasilkan karakter ilahi dan karakter Kristus. Paulus memberikan nasihat kepada Timotius agar “awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu” (1 Timotius 4:6,13,16). Selanjutnya Paulus berbicara tentang “ajaran yang sesuai dengan ibadah kita” (1 Timotius 6:1-3), yakni serupa dengan Allah; karakter dan kehidupan yang kudus. (2) Doktrin yang Benar Harus Alkitabiah (2 Timotius 3:14-17). Doktrin yang alkitabiah adalah doktrin yangbersumber pada seluruh Firman Allah. Doktrin seperti ini tidak hanya bermanfaat untuk pengajaran tetapi juga untuk menyatakan kesalahan, mendidik dan memperbaiki agar orang percaya memiliki hidup yang berkenan kepada Allah. Untuk menghasilkan doktrin yang alkitabiah diperlukan interpretasi yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hermeneutika yang wajar, sederhana, benar dan dapat dipertanggunjawabkan sehingga menghasilkan doktrin yang sehat.
 
6. Dilengkapi dengan Kuasa Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:5-8) 
Pentakosta menandai dimulainya gereja sebagai suatu tubuh yang berfungsi melalui pencurahan Roh Kudus. Sebelum naik ke surga, Kristus berjanji tidak lama lagi murid-muridNya akan dibaptis dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:5). Peristiwa “pencurahan Roh Kudus” pada hari Pentakosta tersebut indentik dengan “baptisan Roh Kudus” yang dijanjikan oleh Kristus kepada murid-muridNya. Petrus menyebutnya sebagai penggenapan nubuat Nabi Yoel (Kisah Para Rasul 2:16). Peristiwa pentakosta ini menandai ditempatkannya orang percaya di dalam Tubuh Kristus (1 Korintus 12:13; Efesus 1:22,23). 

Baptisan Roh Kudus pada hari Pentakosta yang terjadi hanya satu kali dan tidak terulang lagi. Untuk memahami arti baptisan Roh Kudus, kita dapat memperhatikan kata-kata Paulus dalam 1 Korintus 12:13, “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh”. Kalimat dalam 1 Korintus 12:13 ini menggunakan bentuk aorist tense (past principle tense), yaitu menunjuk kepada suatu peristiwa yang sudah lewat, yang terjadi hanya satu kali dan tidak akan pernah terulang lagi. Ini berarti bahwa baptisan Roh Kudus itu hanya terjadi satu kali, yaitu pada hari Pentakosta di Yerusalem. Setiap orang percaya secara status telah dibaptiskan ke dalam tubuh Kristus bersama-sama dengan orang-orang pilihan atau yang telah bertobat dan percaya kepada Kristus di segala zaman, sejak hari Pentakosta itu. Roh Kudus telah mempersatukan orang percaya kepada kematian dan kebangkitan Kristus. Tetapi secara pribadi, baptisan Roh Kudus itu kita terima pada saat kita percaya kepada Kritus dan menerima Roh Kudus, pada saat regenerasi (kelahiran baru). 

Baptisan Roh Kudus memperlengkapi orang percaya dengan karunia-karuniaNya dan kuasa sehingga dapat bersaksi dan melayani Tuhan (Roma 12:3-9; 1 Korintus 12:4-31). Kata Yunani untuk “karunia-karunia” adalah “charismata” bentuk tunggalnya “charis”. Karunia-karunia yang diberikan oleh Roh kudus kepada setiap orang percaya berbeda satu sama lain tetapi sama pentingnya. Tujuan dari karunia-karunia Roh adalah memampukan orang-orang percaya untuk melakukan berbagai bentuk pelayanan guna pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian tidak satupun dari orang percaya yang tidak diberi karunia Roh. Berdasarkan pengertian ini dapat dikatakan bahwa “seluruh gereja Yesus Kristus adalah karismatik”. Tanpa pertolongan Roh Kudus, kita tidak mungkin memiliki kuasa untuk bersaksi dan melayani. Itulah sebabnya sebelum murid-murid-Nya pergi untuk bersaksi dan melayani, mereka diperintahkan untuk menunggu di Yerusalem, sampai mereka menerima baptisan Roh Kudus dan diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus (Lukas 24:47-49; Kisah Para Rasul 1:4-5,8). 

Penginjilan dalam Perjanjian Baru bukanlah sebuah aktivitas yang lemah, tumpul atau netral. Penginjilan adalah pertemuan (konfrontasi) antara kuasa Roh Kudus dan kekuatan roh jahat. Roh kudus dengan semua buah, karunia, dan kuasaNya harus menjadi nyata dalam hidup kita. Firman harus diberitakan dan diajarkan dengan kuasa yang nyata. Injil harus diberitakan bukan untuk disembunyikan. Roh Kudus memberi kita kuasa untuk menjadi saksi Kristus yang efektif. Paulus mengakui bahwa ia mengadakan tanda-tanda mujizat yang berhubungan dengan pemberitaan Injil seperti yang ditertulis dalam Roma 15:18-19 “Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan, oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus”.

7. Mencakup pekabaran Injil dan pelayanan sosial
Ada tiga pandangan umum tentang misi. Pandangan tradisional, melihat misi identik (dan terbatas pada) penginjilan. Pandangan liberal, melihat misi sebagai pelayanan sosial dan menganggap memberitakan Injil tidak lebih penting daripada pelayanan sosial. Pangangan Injili, yang dipelopori oleh John Stott. Ia berpendapat bahwa misi Alkitabiah mencakup penginjilan dan pelayanan, tetapi penginjilan tetap menjadi inti misi. Murid-murid diutus untuk melakukan misi sama seperti yang telah dilakukan Yesus, sedangkan dalam pelayanan Yesus, Ia tidak hanya memberitakan Injil tetapi juga memperhatikan masalah sosial (Lukas 4:18-19).

Allah, dalam Perjanjian Lama dengan berbagai cara telah mengungkapkan perhatian besar terhadap orang miskin, yang kekurangan, dan tertindas (Mazmur 14:6; Yesaya 25:4). Secara khusus dalam Perjanjian Baru, sebagian besar pelayanan Yesus adalah kepada orang-orang miskin, yang kekurangan, dan menderita. (Matius 8:2-4; Lukas 7:11-15; 17:11-19). Yesus sebagai Kepala Gereja memberikan teladan saat Ia melayani di muka bumi ini (Lukas 4:18-19). Yesus memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang, dinyatakan dengan Firman. Yesus melakukan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan penglihatan bagi orang-orang buta, dinyatakan dengan mujizat/tanda-tanda heran. Yesus membebaskan orang-orang tertindas, dinyatakan dengan perbuatan. Jemaat mula-mula juga menunjukkan kepedulian yang mendalam kepada mereka yang memerlukan bantuan, karena diangkatlah para diakon agar pekerjaan memperhatikan orang-orang yang membutuhkan tidak terabaikan (Kisah Para Rasul 6:1-7). Rasul Paulus juga sangat memperhatikan pelayanan sosial kepada yang membutuhkan, seperti yang kita lihat dalam Kisah Para Rasul 11:28-30, dan hal ini sungguh-sungguh diupayakannya untuk dilakukan (Galatia 2:10). 

Karena itu, untuk melaksanakan misi sepenuhnya dari Amanat Kristus, maka Gereja harus berubah dari paradigma lama kepada paradigma yang baru. Mengapa? Karena Gereja dengan pola pikir lama memisahkan antara gereja dan dunia atau kehidupan di dunia sekuler. Yang sakral (gereja) dan yang sekuler (dunia) dipisahkan. Atau paling jauh gereja mempengaruhi ”dunia sekuler” dalam beberapa bidang pelayanan, contohnya membuka kebaktian atau pelayanan untuk kaum pengusaha dan profesional. Sedangkan Gereja dengan pola pikir baru adalah sebuah gereja yang mewarnai bumi dan memberikan pengaruh kuat. Allah memberikan sebuah tujuan kepada gerejaNya yaitu menghadirkan kerajaan Allah dalam setiap aspek kehidupan di dunia.

Jadi, Gereja dengan pola pikir yang baru perlu mendemontrasikan kerajaan Allah di muka bumi ini. Gereja dipanggil untuk mengabarkan Injil keselamatan dan memenangkan jiwa bagi kerajaan Allah yang disertai dengan kuasa, mujizat dan tanda-tanda heran (Markus 16:15-18). Tetapi gereja juga mendapat tugas untuk menolong mereka yang miskin, menegakkan keadilan bagi mereka yang tertindas, memberdayakan manusia yang secitra dan segambar dengan Allah. Tujuan gereja adalah menghadirkan kerajaan Allah di bumi ini. Menghadirkan kerajaan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita (termasuk dalam bidang pelayan sosial) merupakan proses mutlak agar mencapai misi Tuhan kita. Tuhan menginginkan setiap orang percaya bergabung ke dalam misi-Nya, “menjadikan semua bangsa muridNya”.

DAFTAR BUKU REFERENSI DALAM BAHASA INDONESIA

Charles C. Ryrie., 1991. Teology Dasar. Jilid 1 & 2, Terjemahan, Penerbit Andi Offset : Yoyakarta. 
Colin Shaw., 2007. A House For His Glory. Terj, Diterbitkan oleh TCC and Translinc: Jakarta.
C. Peter Wagner., 1993. Strategi Perkembangan Gereja. Terj, Penerbit Gandum Mas: Malang.
D.W. Ellis,. 1999. Metode Penginjilan. Diterbitkan Yayasan Komunikasi Bina Kasih: Jakarta.
Darrel W. Robinson., 2004. Total Church Life. Terj, diterbitkan oleh Lembaga Literatur Baptis: Bandung.
Dick Iverson., 1994. Kebenaran Masa Kini, diktat. Harvest International Theological Seminary/Harvest Publication House: Jakarta. 
-----------------., 1993. Penginjilan, diktat. Harvest International Theological Seminary/Harvest Publication House: Jakarta. 
Echhard J. Scahnabal., 2010. Rasul Paulus Sang Misionaris: Perjalanan, Stategi dan Metode Misi Rasul Paulus. Terj, Penerbit ANDI: Yogyakarta.
George W. Peters., 2006. A Biblical Theology Of Missions. Terj, Penerbit Gandum Mas: Malang.
Hasan Susanto., 2003.Perjanjian Baru Interlinier Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru, jilid 1 dan 2. Terjemahan, Penerbit Literatur SAAT : Malang. 
Harianto GP., 2012. Pengantar Misiologi: Misiologi Sebagai Jalan Menuju Pertumbuhan. Penerbit ANDI: Yogyakarta.
Henry C. Thiessen., 1992. Teologi Sistematika, direvisi Vernon D. Doerksen. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas : Malang
Jimmy B. Oentoro., 2004. Gereja Impian: Membangun Gereja Di Lanskap Yang Baru. Diterbitkan oleh PT. Harvest Citra Sejahtera: Jakarta. 
M. David Sills., 2011. Panggilan Misi: Menemukan Tempat Anda Dalam Rancangan Allah Bagi Dunia Ini. Terj, Penerbit Momentum: Jakarta.
Norman & Davin Geisler., 2010. Conversational Evangelism.Terj, Penerbit Yayasan Gloria: Yogyakarta.
Millard J. Erickson ., 2003. Teologi Kristen. Jilid 1,2 & 3. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas : Malang. 
Peter Wongso,. 1981. Tugas Gereja dan Missi Masa Kini. Penerbit Seminari Alkitab Asia Tenggara: Malang.
Rick Warren., 2004. Kehidupan Yang Digerakkan oleh Tujuan. Terj, Penerbit Gandum Mas: Malang.
Sularso Supater, dkk., 1994. Sebuah Bunga Rampai Pertumbuhan Gereja. Penerbit ANDI: Yogyakarta. 
Widi Artanto., 1997. Menjadi Gereja Misioner. Penerbit Kanasius: Yokyakarta & BPK Gunung Mulia: Jakarta.

Sumber:
http://artikel.sabda.org/melaksanakan_amanat_agung_kristus