Menguak misteri gerhana bulan 'darah' ketiga di malam Paskah
Reporter : Bramy Biantoro | Kamis, 2 April 2015 18:42
Merdeka.com - Sebuah kejadian antariksa langka akan segera terlihat dari bumi, yakni gerhana bulan darah atau Blood Moon. Menariknya, gerhana bulan itu muncul saat hari Paskah, sesuai dengan prediksi Alkitab.
Dikutip dari Daily Mail (01/04), di Alkitab versi Raja James (Yoel 2:31), tertulis "Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan yang hebat dan dahsyat itu". Nah, beranjak dari hal itu lah seorang Pastur dari Amerika, John Hagee, menyatakan bila hal besar akan terjadi pada umat manusia.
Berdasarkan buku berjudul 'Four Blood Moons' karya Hagee, gerhana bulan berdarah yang akan terjadi pada hari Paskah nanti adalah tanda kejadian besar terjadi di Timur Tengah yang berhubungan dengan Israel.
"Aku percaya kita akan melihat sesuatu yang dramatis terjadi di Timur Tengah yang menyangkut Israel. Dan hal itu akan berdampak besar bagi seluruh dunia," ujar Pastur Amerika itu.
Entah kebetulan atau tidak, gerhana bulan darah yang akan terjadi di hari Minggu nanti adalah gerhana bulan darah ketiga dalam rentetan empat gerhana bulan darah (tetrad blood moons) dalam kurun waktu tua tahun ini. Oleh sebab itu, banyak pihak yang percaya bila gerhana tersebut sarat akan nuansa religius.
Sebelumnya, gerhana bulan darah pertama dan kedua sudah terjadi di tahun 2014. Dan setelah gerhana bulan darah ketiga di malam Paskah nanti, akan ada gerhana bulan darah lagi yang diprediksi terjadi tanggal 28 September 2015.
Menanggapi kemunculan empat gerhana bulan darah dalam dua tahun secara beruntun, Pastur Hagee berpendapat bila ini adalah tanda 'akhir zaman'.
"Alkitab menyatakan 'bila kita melihat tanda-tanda itu', dan empat gerhana bulan darah adalah pertanda yang jelas dari akhir era ini," ujar Hagee.
Di sisi lain, badan antariksa NASA mengatakan bila gerhana bulan darah Paskah adalah sesuatu yang alami dan tidak berbahaya atau berdampak besar bagi manusia.
"Saat gerhana terjadi, bulan sering terlihat berwarna kemerah-merahan karena sinar matahari yang menimpanya melewati atmosfer bumi. Ketika itu, spektrum warna biru di cahaya matahari tersaring, sehingga yang tersisa hanya warna merah saja. Namun, fenomena ini tidak berbahaya bagi manusia," ungkap NASA.
Menurut Space.com, gerhana bulan darah ini akan terjadi tanggal 4 April mendatang dan bisa dilihat di Amerika Utara, Asia, dan Australia. Di kawasan Asia Tengara sendiri, gerhana bulan darah akan terjadi pada pukul 18.45 WIB selama kurang lebih 12 menit.
[bbo]
Sumber:
http://www.merdeka.com/teknologi/menguak-misteri-gerhana-bulan-darah-ketiga-di-malam-paskah.html
No comments:
Post a Comment